Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Medan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Berwirausaha, Solusi bagi Pengangguran Terdidik

  • Oleh Testi Priscilla
  • 18 Mei 2019 - 15:12 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kenyataan banyaknya perguruan tinggi swasta atau PTS di Kota Palangka Raya memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau FKIP yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan guru di Kalimantan Tengah tapi tidak bisa menjamin lulusannya mendapat posisi sebagai guru menjadi dasar Universitas PGRI Palangka Raya menggelar seminar kewirausahaan.

"Sasaran awal dibentuknya FKIP ialah untuk memenuhi kebutuhan guru di Kalimantan Tengah adalah para guru yang sudah bekerja namun perlu meningkatkan jenjang pendidikannya hingga strata 1," kata Ketua Panitia Kegiatan, Asro Laelani Indrayanti kepada Borneonews pada Sabtu, 18 Mei 2019.

Ketika program ini selesai, sementara kebutuhan guru berjenjang Strata 1 telah terpenuhi, maka alumni FKIP semua prodi akan mengalami kesulitan mencari pekerjaan kalau hanya berorientasi untuk menjadi guru.

"Apalagi penerimaan guru oleh pemerintah baru sekali terjadi sejak 2014," tutur Kepala Pusat Inkubator Bisnis Universitas PGRI Palangka Raya ini.

Kondisi ini menurutnya tercermin dari angka pengangguran terdidik yang semakin meningkat. Pada tahun 2017, angka pengangguran terbuka di Kalteng dengan latar belakang pendidikan tinggi sebesar 7,46 persen mengalami kenaikan dari tahun 2016 yang hanya 7,22 persen. Pada bulan Februari 2018 di Kalteng terdapat 42.895 orang pengangguran terbuka sebesar 3,13 persen.

"Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu alternatif penyerapan tenaga kerja. Tidak hanya itu, penciptaan wirausaha baru juga akan memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah," tegas Asro.

Persoalannya, proses membangun bisnis dari awal sampai menjadi bisnis yang mapan juga tidak mudah.

Berdasarkan data, bisnis baru yang masih mampu bertahan atau menguntungkan sampai tahun kedua hanya 20 persen sementara 90 persen sisanya mati kurang dari satu tahun, kemudian dari 20% yang bertahan, hanya 20 persen yang bisa bertahan sampai tahun ketiga.

"Kesimpulannya, mendirikan usaha baru tidak mudah dan menjaganya tetap menguntungkan lebih sulit lagi," bebernya. (TESTI PRISCILLA/B-6)

Berita Terbaru