Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Buruh Pelabuhan Terhimpit Pupuk di Bak Truk

  • Oleh Wahyu Krida
  • 20 Mei 2019 - 19:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Buruh yang bekerja menyusun karung pupuk, Amsori (28), terhimpit 20 sak pupuk dengan berat sekitar 2 ton di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin, 20 Mei 2019 sekitar pukul 16.00 WIB.

Peristiwa itu terjadi akibat miskomunikasi antara petugas pemberi kode operator crane untuk menurunkan pupuk dari KM Menang Jaya ke dalam truk pengangkut bernomor polisi KH 9831 G.

Menurut Rudi Bintoro, kameramen SBTV Pangkalan Bun yang menjadi saksi kejadian tersebut, awalnya ia berada dekat lokasi kejadian saat bermaksud meliput apel pembukaan posko arus mudik lebaran dekat Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai.

"Namun saat berada di belakang barisan peserta apel, saya melihat ada buruh yang terjepit pupuk dalam jaring crane saat diturunkan dari atas kapal. Posisi badan bagian pinggang  ke bawah berada di dalam bak dan bagian atas tubuh di luar truk dan perutnya terhimpit antara karung pupuk dan bak truk, " jelas Rudi.

Melihat kejadian tersebut, keruan Rudi berteriak meminta tolong pada peserta apel.

"Beberapa peserta apel dari Dishub Kobar, BPBD Kobar dan staf KSOP Kelas IV Kumai langsung berlari menuju ke arah truk untuk menolong korban. Lantaran petugas crane kapal bingung akibat tidak ada petugas pemandu crane yang berada di atas palka kapal memerintahkan mengangkat crane" jelas Rudi. 

Hal itu terjadi karena petugas tersebut  turun untuk menolong korban. "Sekitar 5 menit korban terhimpit pupuk dan bak truk barulah crane diangkat, setelah seorang awak kapal naik dan meminta petugas crane untuk mengangkat pupuk guna membebaskan korban dari himpitan," jelas Rudi.

Akibat terhimpit beban berat tersebut, korban mengalami sesak nafas dan kemudian menggunakan ambulans milik balai karantina, ia dilarikan ke Puskesmas Kumai.

Kepala KSOP Kumai Wahyu Prihanto mengatakan, semua pihak yang terlihat dalam tim bongkar muat tersebut akan dimintai keterangan.

"Selain itu, kami akan memberikan pengarahan agar peristiwa ini tidak terulang lagi. Karena petugas komando yang berada di atas palka untuk mengawasi crane dan beban barang menuju truk tidak boleh meninggalkan tempat tugasnya agar ia bisa memerintahkan petugas crane untuk mengangkat bebannya bila ada kecelakaan," jelas Wahyu. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru