Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lima Puluh Kota Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Pecahkan Persoalan Pembangunan Jaringan Listrik Setelah 7 Tahun Tersendat

  • Oleh Budi Yulianto
  • 26 Mei 2019 - 11:36 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Tidak terasa kepemimpinan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bersama Wakilnya, Said Ismail sudah memasuki tahun ke-3. Selama kurun waktu kepemimpinan itu banyak capaian kinerja yang berhasil dilakukan.

Salah satunya pembangunan jaringan listrik atau saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Timur - Kabupaten Seruyan - Kabupaten Kotawaringin Barat. Gubernur menyebut pembangunan SUTT sebelumnya tersendat selama kurang lebih 7 tahun.

"Tujuh tahun tidak pernah selesai karena melewati perkebunan. Namun alhamdulilah berkat dukungan TNI, Polri, Forkopimda, saya bisa menyelesaikan kebun yang tidak bisa dilewati itu semasa kerja saya," kata gubernur dalam kesempatan buka puasa bersama di Istana Isen Mulang, Sabtu, 25 Mei 2019. "Alhamdulillah SUTT sudah terpasang dari Sampit - Seruyan - Pangkalan Bun," imbuhnya.

Gubernur menambahkan di daerah Seruyan sempat terkendala karena ada beberapa warga yang menolak pendirian tiang SUTT. "Saya sampaikan bahwa gubernur juga orang pembuang hulu. Alhamdulilah akhirnya bisa terpasang," tuturnya.

Upaya ini menjadi catatan keberhasilan gubernur. Selain itu ada banyak keberhasilan lainnya dalam menjalankan tugas sebagai orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai.

"Dulu APBD berada diangka Rp3,4 triliun lebih. Alhamdulillah pencapain kita dalam 3 tahun bisa menganggarkan APBD murni di 2019 berada diangka Rp5,4 triliun," ungkapnya.

Gubernur menegaskan capaian itu berkat kerja keras seluruh SOPD, sekda dan para pejabat eselon 3 dan 4. Di sisi lain dia juga menyampaikan kenaikan royalti batubara.

"Yang mana sekian tahun berada diangka Rp 400 miliar. Di kepemimpinan kami, kami bisa menaikan royalti batubara pada 2016 diangka Rp 900 miliar. Pada 2017 diangka Rp 1,7 triliun dan di 2018 diangka Rp 2 triliun," tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-6/Adv)

Berita Terbaru