Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. OKU Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI Nantikan Komitmen India Turunkan Bea Masuk CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 03 Juli 2019 - 17:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menilai ekspor minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya dari Indonesia menuju India masih diliputi ketidakpastian meskipun pemerintah sudah merelakan bea masuk gula mentah asal India diturunkan.

"Kami belum mendapatkan informasi mengenai indikasi kesediaan Pemerintah India untuk menurunkan bea masuk minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), terutama produk turunannya dari Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Kanya Laksmi, di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Kondisi ketidakpastian ini, menurut Kanya, masih terjadi meskipun Indonesia telah bersedia menurunkan bea masuk gula mentah asal India untuk bahan baku gula kristal.

"India masih menuntut hal yang lebih besar dalam perdagangan bilateral dengan Indonesia, sebagai syarat menurunkan bea masuk komoditas kelapa sawit. Neraca perdagangan mereka masih defisit dengan kita," papar dia.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan India sebesar US$2,40 miliar pada Januari hingga April 2019. Capaian tersebut turun 8,62% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. 

Kanya menilai, Indonesia masih sulit untuk mendapatkan perlakuan serupa dengan yang diterima oleh Malaysia dari India. Sebagai perbandingan, CPO asal Indonesia dikenai bea masuk 40% oleh India, sedangkan produk turunannya 50%.

"Sebaliknya, Malaysia mendapatkan tarif berbeda setelah menjalin pakta dagang MICECA dengan India mulai awal tahun ini. Perjanjian dagang itu membuat bea masuk CPO dari Malaysia sebesar 40% dan produk turunannya sebesar 45% dan mereka masih berkeras melindungi industri minyak nabati non sawit serta industri pengolahan minyak nabatinya sehingga sangat sulit sekali melobi mereka agar menurunkan bea masuk, produk turunan CPO," ujar Kanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, upaya lobi-lobi masih terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terkait dengan bea masuk CPO dan produk turunannya. Hal itu telah dilakukan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kunjungannya ke India pada Februari tahun ini. 

"Pendekatan secara intensif masih kami lakukan. Sudah ada komitmen informal dari pemerintah negara tersebut mengenai penurunan bea masuk, kita tunggu saja hasilnya nanti," tuturnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru