“Ada tujuh kepala keluarga yang sudah siap dengan program ini. Mereka juga sangat senang, karena tidak perlu lagi repot-repot tengah malam buang air besar ke sungai. Hal ini juga tentu akan menjadi budaya baru yang baik bagi warga kami,” jelasnya.

Ketua kelurahan siaga ini berharap bahwa program seperti ini dapat terus berlanjut. 

“Masih banyak warga yang harus disadarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan tidak buang air besar di sungai. Oleh karena itu, kami berharap program ini akan terus berlangsung,” ucapnya.

“Selain karena sudah membudaya, masyarakat merasa memiliki keterbatasan ekonomi untuk membangun toilet dirumah mereka. Sehingga lebih memilih untuk menggunakan jamban umum seadanya di pinggir sungai,” tambahnya.

Oleh karena itu, CSR bekerjasama dengan Puskesmas dan Koramil Arut Selatan membantu kelurahan ini membangun Jamban Sehat (toilet) di rumah warga.

Dihubungi terpisah, Kepala Departemen CSR Kharis Nuryanto mengatakan “Program ini sudah dimulai sejak tahun 2016. Kami berharap program ini dapat sukses dan mengentaskan seluruh warga di bantaran Sungai Arut agar bisa memiliki toilet dirumah masing-masing.” (AINUN)