Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Toraja Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Apkasindo Bidik 75% Kebun Sawit Rakyat Bersertifikasi ISPO 2025

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 11 Juli 2019 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Indonesia tanpa kenal lelah untuk membuktikan kepada dunia bahwa produk minyak sawit negeri ini sudah menerapkan praktik berkelanjutan, sehingga tak ada alasan untuk menolak komoditas ini.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menargetkan sekitar 75 persen kebun sawit rakyat terdaftar di Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Standar Sawit Berkelanjutan Indonesia pada 2025.

"Dari sekitar 14 juta hektare kebun kelapa sawit di Indonesia, 45 persen adalah kebun milik petani. Kebun terluas ada di Riau, mencapai 2,2 juta hektar," kata Ketua Apkasindo Gulat Medali Emas Manurut di Jakarta, medio pekan ini.

Selain mengupayakan sertifikasi ISPO kebun sawit rakyat, menurut Gulat, pekerjaan besar lain yang harus dilakukan yakni mengajak pemerintah dan stakeholder terkait untuk duduk bersama, mencari solusi yang paling pas untuk mengeluarkan lahan para petani dari kawasan hutan.

"Kalau urusan kawasan hutan beres, berarti 75 persen persoalan perkebunan rakyat kelar," katanya.

Kemudian, tambahnya, pihaknya akan menata para petani kelapa sawit agar muncul sebagai petani yang punya kelembagaan, menyodorkan konsep tata niaga tandan buah segar (TBS) kepada 22 gubernur se-Indonesia, hingga menata lahan-lahan petani kelapa sawit berbasis online yang terkoneksi dengan kartu tanda anggota (KTA).

Biarpun hanya petani kelapa sawit, kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Riau ini, petani juga mesti melek teknologi, khususnya berbasis aplikasi.

"Kami juga mesti meng-upgrade diri oleh munculnya revolusi industri 4.0. Lewat teknologi itu, petani tidak akan repot lagi menyuguhkan data dan lokasi lahannya," katanya. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru