Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mandailing Natal Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Masih Punya Kendala Ekspor CPO ke Timur Tengah dan Afrika

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 11 Juli 2019 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Direktur Eksekutif Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi sejumlah kendala saat mengekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke pasar baru di Timur Tengah dan Afrika.

"Pasar baru kita Timur Tengah berpotensi, kemudian Afrika," katanya usai menghadiri acara Pengukuhan DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) periode 2019-2024 di Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, Jakarta, medio pekan ini.

Sardjono mengatakan bahwa upaya untuk menembus pasar Afrika membutuhkan pendekatan yang berbeda karena pada umumnya mereka membutuhkan minyak kelapa sawit dalam bentuk kemasan.

Karena itu, kata dia, yang perlu diekspor sudah dalam bentuk produk yang siap digunakan, seperti minyak goreng.

Untuk dapat mengekspor minyak goreng tersebut, mereka membutuhkan bantuan pemerintah karena ekspor dalam bentuk kemasan membutuhkan biaya lebih tinggi.

Selain itu, kendala lain yang dihadapi untuk mengekspor CPO ke Afrika adalah tidak adanya tangki untuk menampung CPO yang diekspor dengan kapal.

"Mereka tidak punya tangki. Jadi kalau kita ekspor dengan kapal itu mereka tidak ada tempat untuk menampung," kata dia.

Sementara itu, tantangan ekspor di Timur Tengah adalah kurangnya kerja sama bilateral.

"Kemarin banyak. Kalau sekarang menurun. Mungkin kalau ada kerja sama bilateral Indonesia dengan masing-masing negara, mungkin akan lebih mudah," kata dia.

Dia mengatakan penyerapan CPO di dua kawasan tersebut belum signifikan karena infrastruktur yang belum siap.

Berita Terbaru