Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kisah Penjual Gado-gado Naik Haji (1): Menabung Rp 200 Ribu per Minggu Selama 9 Tahun

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 18 Juli 2019 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Mungkin banyak orang di luar sana yang berpikir naik haji ke tanah suci Mekah itu harus kaya. Namun tidak dengan ibu dan anak satu ini. Ia berangkat haji dengan menabung selama 9 tahun dari jerih payahnya menjual gado-gado. 

Kedua orang ini adalah Rihati Husein dan anaknya Achmad Yadi. Mereka merupakan warga Kompleks Bina Karya Permai, Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

"Saya tidak menyangka kalau bisa berangkat haji 2019 ini. Karena jadwal keberangkatan saya pada 2020 mendatang," ujar ujar Rihati yang akrab disapa Ibu Giram ini, Kamis, 18 Juli 2019. 

Ibu berusia 65 tahun tersebut jualan gado-gado atau biasa juga disebut pencok, sudah sejak lama. Bahkan sejak anaknya, Achmad Yadi yang kini berusia 31 tahun itu masih bayi.

Namun baru sejak tahun 2002 lalu, dirinya berniat ingin naik haji. Sehingga berupaya menabung agar bisa membayar setoran awal pendaftaran. 

Setelah itu, pada 2011 lalu, ia mulai menyetor uang pendaftaran haji ke salah satu bank yang ada di Sampit, dengan uang Rp 5 juta.

Awalnya hanya dirinya seorang yang mendaftar haji. Namun karena ia tidak bisa baca dan menulis, sehingga disarankan oleh seorang guru ngaji agar bisa mendaftarkan anaknya juga. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ada sang anak yang mendampingi. 

"Awalnya hanya saya sendiri yang daftar. Namun karena saya tidak bisa baca dan tulis, sehinga anak saya juga didaftarkan. Agar ada yang mendampingi," kata Ibu Giram. 

Sebelum mendapatkan panggilan untuk naik haji, dirinya berusaha menabung selama 9 tahun. Bahkan dia berusa agar dalam sepekan bisa mendapatkan uang Rp 200 ribu. Dan hanh tersebut ditabung dengan cara ikut arisan. 

"Setelah saya kena arisan, baru saya setorkan untuk haji. Penyetoran uang haji tersebut saya lakukan 5 sampai 6 bulan sekali," terang Ibu Giram. 

Berita Terbaru