Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Banyuwangi Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Cara Atasi Anjloknya Harga CPO Global

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 24 Juli 2019 - 10:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) menyatakan upaya paling realistis yang dapat dilakukan Indonesia dalam menghadapi penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) global dan hambatan dagang negara mitra adalah peningkatan konsumsi dalam negeri.

"Tidak ada cara lain yang lebih efektif selain peningkatan konsumsi dalam negeri melalui percepatan pelaksanaan program B30," kata Ketua Umum Aprobi, Master P. Tumanggor, di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Apabila program uji coba B30 selesai dilakukan pada Oktober 2019 dan PT PLN (Persero) segera merealiasikan penggunaan minyak sawit untuk pembangkit listrik, menurut Tumanggor, kelebihan stok di dalam negeri akan berkurang.

"Serapan CPO dari program B30 akan mencapai 9 juta ton dan pengunaan minyak sawit untuk campuran bahan bakar pembangkit listri PLN mencapai 3 juta ton per tahun. Volume itu akan meningkatkan serapan pasar domestik dan mengurangi dampak tingginya stok dalam negeri," papar dia.

Berdasarkan data GAPKI, penyerapan biodiesel di dalam negeri sepanjang April 2019 hanya mampu mencapai 516.000 ton atau turun 2% dibandingkan dengan Maret lalu. Pada Mei, serapan menunjukkan pertumbuhan dengan mencapai 557.000 ton atau terkerek 8% dari April.

Sementara itu, untuk kasus penerapan Delegated Act RED II oleh Uni Eropa, pemerintah telah melakukan persiapan pelaporan ke WTO dengan mengumpulkan sejumlah dokumen pendukung. 

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga aktif memasukkan CPO sebagai komoditas yang dilonggarkan impornya di sejumlah pakta perdagangan yang melibatkan negara Uni Eropa, seperti Indonesia–EFTA CEPA, Indonesia–Uni Eropa CEPA dan perjanjian dagang Indonesia–Eurasia.

Berita Terbaru