Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tanah Bumbu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

1 Jam Operasi Helikopter Water Bombing Telan Anggaran Rp 200 Juta 

  • Oleh Budi Yulianto
  • 26 Juli 2019 - 07:44 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Tenaga Ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak menyebut 1 jam operasionalnya helikopter water bombing menelan anggaran sampai Rp 200 juta. 

Untuk itu, ia sangat mendukung dengan disebarnya 1.512 personel gabungan ke ratusan desa yang ada di Kalteng sebagai upaya pencegahan. 

"Kalau 1 jam terbang, sekitar Rp 200 juta. Jadi lebih efisien 1.512 pasukan dengan perbandingan jika ditugaskan selama 1 bulan paling hanya sekitar Rp 22 sampai dengan 30 miliar," kata Komarudin di Palangka Raya, Kamis, 25 Juli 2019.

"Jadi jauh lebih efisien menggunakan pencegahan dari pada penanggulangan," imbuhnya.

Ia menuturkan, gotong-royong dalam upaya pencegahan itu harus dikemas dengan baik sehingga dapat mewujudkan harapan Kalteng bebas kabut asap.

"Salah satu caranya harus bersama masyarakat. Tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Jika upaya pencegahan tidak berhasil, upaya penegakan hukum adalah langkah terakhir. Akan tetapi kita berupaya mengedepankan pencegahan," ungkapnya.

Sebelumnya, sudah ada 3 helikopter water bombing yang distandbykan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Rencananya, bantuan akan kembali datang.

"Kita harus percaya helikopter tidak dioperasionalkan (meskipun sudah standby). Saya yakin dengan rasa gotong-royong itu akan berhasil melakukan pencegahan," tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-5)

Berita Terbaru