Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bejaja Wadai Sajikan Kuliner Tradisional Khas Pangkalan Bun

  • Oleh Ainun Nadzifatus Sholikhah
  • 03 Agustus 2019 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pangkalan Bun punya pasar kuliner tradisional khusus yang selalu dikunjungi banyak warga setiap bulannya. Namanya adalah Bejaja Wadai.
 
Bejaja dalam bahasa Kalimantan berarti berjualan sedangkan wadai berarti kue. Bejaja Wadai sudah menjadi kegiatan rutin setiap bulan di kota Pangkalan Bun. Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya Pangkalan Bun melalui kue dan memperkenalkannya kembali ke masyarakat sekitar.
 
"Kegiatan ini bermaksud untuk melestarikan budaya dan makanan-makanan khas Pangkalan Bun," ucap Erik Purnomo, Penggagas acara Bejaja Wadai, di Pangkalan Bun pada Sabtu 03/08/2019
 
"Bentuknya adalah sebuah event bazar seperti pasar kaget atau car free day. Secara khusus acara ini menyajikan berbagai macam wadai (kue) khas atau tradisional masyarakat Pangkalan Bun," imbuhnya.
 
Ia juga mengatakan "Bajaja Wadai ini dilaksanakan di pinggiran Sungai Arut. Karena dulunya tempat ini merupakan jembatan perekonomian bagi masyarakat."

Selain itu, acara ini juga turut diikuti oleh ibu-ibu dari Wive's Forum Citra Borneo Indah (WF CBI). Revy Apriani, anggota WF tersebut mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya kami mengikuti Bejaja Wadai. Kami sangat excited untuk meramaikannya, apalagi ini adalah bulan Agustus."

Pada kesempatan yang sama, Erik pun menambahkan bahwa acara ini juga dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sepanjang bantaran Sungai Arut.

"Tentunya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Bantaran Sungai Arut. Karena Bejaja Wadai ini diadakan di sekitar pemukiman warga sehingga semakin banyak yang datang kesini," tambah pria yang akrab dipanggil Babe tersebut.

Ia berharap kegiatan seperti ini akan terus berjalan, sehingga masyarakat akan terus mengingat dan melestarikan budaya yang ada.

"Harapannya, Bejaja Wadai dapat terus berjalan. Agar masyarakat dapat terus mengingat kearifan lokal dan budaya di Pangkalan Bun," ucap Babe Erik. (AINUN)

Berita Terbaru