Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Penyebab Mandeknya Pemekaran Kotawaringin

  • Oleh Naco
  • 05 Agustus 2019 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Mandeknya wacana pembentukan Provinsi Kotawaringin yang merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Tengah hingga 13 tahun disebabkan sejumlah hal.

Salah satunya, ngototnya Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat untuk menjadi ibu kota provinsi.

Demikian disampaikan Sudarsono, anggota Tim Formatur Presedium Daerah Persiapan Provinsi Kotawaringin (DP2K), Senin, 5 Agustus 2019.

Sudarsono yang merupakan mantan bupati Seruyan, mengatakan bahwa dalam rapat terakhir di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringan Barat, persoalan pemekaran ini bukan hanya tidak sampai pada program legislasi nasional di DPR RI, tetapi juga masuk ke gubernur.

"Oleh sebab itu, kita sepakat untuk melanjutkan pemekaran ini dalam bentuk baru," tegas Sudarsono yang terpilih menjadi anggota DPRD Kalteng periode 2019-2024.

Ia mengungkapkan, dari hasil kajiam akademis, ada 3 tempat yang bisa menjadi ibu kota Provinsi Kotawaringin, yakni Sampit di Kotim, Pangakalan Bun di Kobar, dan Hanau di Seruyan. Secara infrastruktur Hanau sudah tidak diperhitungkan.

Sehingga hanya tersisa opsi Sampit dam Palangkalan Bun. Dari dua kota itu, Pangkalan Bun hanya unggul 0,3 poin. Itu berdasarkan letak geografis.

"Sehingga dalam perjalanannya Sampit tidak terima. Karena itu, membuat ini (wacana Provinsi Kotawaringin) mandek," tegasnya.

Akibat ngototnya Sampit dan Pangkalanbun, akhirnya pada 2017 disepakati ambil jalan tengah dengan menunjuk Hanau sebagai ibu kota.

Dengan pengembangan Telawang sebagai ibu kota Kotim dan Pangkalan Banteng, sebagai ibu kota Kobar.

Berita Terbaru