Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Solok Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sampoerna Agro Pinjami Cucu Usaha Rp139,21 Miliar

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Agustus 2019 - 10:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Untuk menunjang kinerja, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memberikan pinjaman tambahan senilai Rp13,35 miliar kepada cucu usahanya, PT Hutan Ketapang Industri (HKI). 

Sebelumnya, HKI telah menandatangani pinjaman pemegang saham senilai Rp139,21 miliar dengan penarikan dilakukan secara bertahap.

"Pemberian pinjaman tambahan tersebut akibat pemegang saham HKI lainnya tidak mampu menyiapkan dana pinjaman, sehingga kekurangan dana tersebut dipinjam dari Sampoerna Agro," kata Corporate Secretary Sampoerna Agro, Eris Ariaman, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Saat ini, Sampoerna Agro melalui PT Sungai Menang, menguasai 73,58% saham di HKI.

Hingga kini, HKI telah mencairkan pinjaman dari Sampoerna Agro senilai Rp34,80 miliar pada April 2019. Pencairan kedua sebesar Rp35,43 miliar dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Juli telah dicairkan sebesar Rp11,81 miliar. Sedangkan pencairan sisanya dilaksanakan pada Agustus dan September 2019 masing-masing Rp11,81 milar.

Hutan Ketapang Industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha hutan tanaman industri (HTI) karet dengan area konsesi yang berada di Ketapang, Kalimantan Barat.

Manajemen Sampoerna Agro menyebutkan bahwa pemberian pinjaman bertujuan untuk menambah dana untuk pengembangan usaha HKI. Dana dimanfaatkan untuk modal kerja, pembangunan HTI karet, berikut sarana dan prasarana.

Untuk perkebunan kelapa sawit, perseroan memproyeksikan produksi crude palm oil (CPO) bakal mengalami pemulihan pada pertengahan 2019.

Untuk titik terendah produksi terjadi pada Maret 2019. Penurunan produksi CPO telah menggerus persediaan perseroan.

Secara konsolidasi, perseroan mencatatkan produksi CPO mencapai 77.281 ton, atau naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh kebun yang berada di Sumatera dan Kalimantan, masing-masing mencetak kenaikan sebesar 12% dan 17%. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru