Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Trik Jitu RI Dongkrak Harga CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 Agustus 2019 - 10:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama pelaku industri berupaya mencari terobosan strategis untuk mendongkrak harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional. 

Upaya tersebut dilakukan melalui program hilirisasi industri kelapa sawit dan kebijakan mandatori biodiesel di dalam negeri. 

"Kami ingin menciptakan kolaborasi yang tangguh di antara pemangku kepentingan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (20/8/2019). 

Menurut Airlangga, pihaknya berkomitmen untuk menjadikan industri hilir pengolahan minyak sawit sebagai sektor prioritas nasional. 

"Iklim usaha dan investasi harus dijaga dengan memberikan dukungan agar industri hilir kelapa sawit dapat tumbuh," papar dia.

Sepanjang tahun lalu, ekspor minyak sawit didominasi oleh produk hilir, yang rasio volumenya sebesar 81% dibanding ekspor bahan baku (19%). Tren ini terus melonjak selama lima tahun terakhir, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan pada perolehan devisa.

"Peningkatan penggunaan CPO terus meningkat, untuk energi sekitar 15% hingga 20%. Sisanya untuk produk hilir seperti pangan dan non pangan," ujar Airlangga. 

Airlangga menambahkan, pasar di dalam negeri sedang berkembang pesat karena konsumsi produk pangan semakin tumbuh. Selain itu, adanya inisiatif kebijakan pemerintah tentang mandatori biodiesel Public Service Obligation (PSO) dan non PSO sejak 2016.

“Kita terus mengawal kebijakan mandatori biodiesel 20% (B20), yang akan ditingkatkan menjadi B30 pada awal 2020. Diharapkan pada 2021 hingga 2022, komposisi penggunaan bahan bakar nabati akan ditingkatkan menjadi B50 sampai dengan B100,” tuturnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru