Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika Kampanyekan Penurunan Stunting di Kotawaringin Timur 

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 21 Agustus 2019 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (RI) menggelar kampanye nasional penurunan kasus atau prevalensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan sasaran ibu-ibu penerima bantuan sosial di daerah ini. 

"Hari ini kami melakukan kampanye penurunan prevalensi stunting di Dinas Kominfo Kotim dengan peserta dari ibu-ibu penerima bantuan sosial," ujar Kasubdit Informasi dan Komunikasi Sosial, Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Sarjono, di sela-sela kegiatan, Rabu, 21 Agustus 2019. 

Kampanye yang dilakukan pihaknya adalah memberikan informasi kepada para ibu bahwa stunting tersebut bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan asupan gizi yang memadai terhadap anak. Terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) 

Faktor penyebab stunting sendiri ada berbagai macam, mulai dari pola asuh anak, kekurangan gizi, perkawinan dini, kebersihan lingkungan, dan juga sanitasi. Sehingga untuk mencegah atau menanggulangi stunting sendiri harus dilakukan secara terintegritas dengan melibatkan semua stekholder. Termasuk kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. 

"Tugas kami yakni mengampanyekan hal tersebut kepada masyarakat, salah satunya terhadap para ibu penerima bantuan sosial tersebut," kata Sarjono. 

Dengan harapan agar nantinya dapat memberikan kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat terkait bahaya stunting dan cara untuk menanggulanginya. Sehingga kasus tersebut bisa ditangani secara maksimal di daerah ini. Karena Kotim termasuk lokus penanggulangan stunting. 

"Kami tidak ingin stunting semakin meluas di daerah ini. Oleh karena itu, pengertian dan informasi terkait stunting harus sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menjaga anak-anak mereka agar tidak terdampak stunting," terang Sarjono. (MUHAMMAD HAMIM/B-2) 

Berita Terbaru