Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wilayah Kotawaringin Timur Seberang Masih Tertinggal

  • Oleh Naco
  • 25 Agustus 2019 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota DPRD Kotawaringin Timur Ramli menilai ketertinggalan daerah seberang seperti Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut, selain karena tidak ada akses jalan darat juga lantaran banyak kontraktor atau rekanan yang enggan mengerjakan proyek di daerah itu. 

Kontraktor, kata dia, banyak mengeluhkan biaya angkut material sehingga menjadi penyebab proyek infrastruktur di daerah seberang sangat tertinggal.

Ramli mengakui, akibat engganya sejumlah kontraktor ini juga jadi penghambat bagi kemajuan daerah. Betapa tidak ketika ada proyek di Pulau Hanaut resikonya yakni mengakut material seperti semen, koral, dan pasir cor, harus dari dermaga di Samuda. 

"Kata mereka biaya angkut material menjadi penyebab biaya pekerjaan membengkak," ucapnya, Minggu, 25 Agustus 2019.

Konsekuensinya yakni menimbulkan biaya tinggi sementara nilai kontrak proyek tidak berbeda jauh dengan daerah-daerah lain yang mudah dijangkau.

Seperti Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan di Kotawaringin Timur, Kecamatan ini berada di seberang Sungai Mentaya hingga menjurus ke arah laut. 

Selama ini, Pulau Hanaut memang dikatakan tertinggal di banding kecamatan lainnya. Akses jalan penghubung tidak ada sama sekali, namun saat ini pemerintah daerah sudah mulai mengerjakan proyek pembukaan akses jalan dari Cempaga Hingga ke Kampung Melayu.

Dana ratusan miliar rupiah diprogramkan melalui proyek multiyears dan berakhir pada 2020 mendatang. Dia berharap dengan dibukanya akses jalan di daerah itu melalui jalur darat bisa membuka ketertinggalan selama ini. (NACO/B-3)

Berita Terbaru