Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Luwu Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

2 Unit Helikopter Water Bombing Mampu Kurangi Hotspot Karhutla di Kotawaringin Barat

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 08 September 2019 - 18:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dalam mengatasi Karhutla di Kotawaringin Barat dibantu dengan menggunkan dua unit helikopter Water Bombing, dan berhasil mengurangi titik api atau hotspot di wilayah ini.

Hal ini disampaikan Komandan TNI AU Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Didik Setya. "Dengan bantuan dua unit helikopter mampu kurangi titik hotspot karhutla, awalnya titik hotspot mencapai 85 persen dan kini sisa 50 persennya," ujarnya, di Apron Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Minggu, 8 September 2019.

Danlanud Iskandar Letkol Pnb Didik Setya, menjelaskan, dua helikopter Water Bombing memang standby di Kobar, satu helikopter jenis Kamov yang mampu mengangkut 4000 liter dan jenis bolco khusus patroli dengan kapasitas mampu angkut air hanya 500 liter saja.

Danlanud Iskandar Letkol Pnb Didik Setya menambahkan, saat ini api masih bermunculan di kawasan Sungai Cabang dan Telaga Pulang yang menjadi fokus pemadaman daripada penggunaan helikopter water bombing. Pemadaman terus dilakukan meski kendalanya lokasinya dalam hutan sehingga helikopter water bombing harus mengambil air dari muara sungai Kumai sebelum melakukan shorty.

"Saat ini pemadaman api melalui udara mengalami kesulitan air sehingga saat ini dalam sehari hanya mampu 17 kali shorty yang awalnya dalam sehari bisa 20 kali shorty," jelasnya.

Ia mennyamapaikan bahwa, hampir dua minggu dua helikopter Water bombing melakukan pemadaman Karhutla khususnya di wilayah Taman Nasional Tanjung Puting masih terfokus di Sungai Cabang dan Telaga Pulang perbatasan Seruyan.

"Hampir dua minggu ini, dua helikopter Water bombing memang stand by di Kobar untuk membantu padamkan Karhutla di dekat TNTP," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Rindra mengatakan bahwa saat ini titik hotspot di TNTP mulai berkurang, dimana awalnya mencapai 60 titik Hot spot, dan seluas 237 hektare terbakar.

"Pemadaman api di kawasan TNTP yakni Sungai Cabang terus di lakukan baik melalui darat dan udara, saat ini titik hotspot mulai berangsur padam, yang awalnya mencapai 60 titik Hot spot," ujar Petrus Rindra. (DANANG/B-5)

Berita Terbaru