Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Salat Istisqa di Tengah Kabut Asap Harus Jadi Momen Introspeksi Diri

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 14 September 2019 - 10:04 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu, 14 September 2019, menggelar salat Istisqo sebagai ikhtiar kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Salat tersebut juga diharapkan menjadi momen masyarakat untuk introspeksi diri.

"Diharapkan apa yang terjadi saat ini seperti kemarau panjang harus menjadi momen untuk introspeksi diri. Karena bisa saja apa yang terjadi karena kesalahan dalam diri," ujar Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kotim Syamsudin dalam khotbahnya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Kotim memang dilanda kemarau. Hal itu menyebabkan kebakaran hutan dan lahan terjadi di mana-mana, yang berdampak munculnya kabut asap pekat. Hal ini tentu dikeluhkan masyarakat Kotim.

Kondisi itulah yang membuat Pemkab Kotim menggelar salat Istisqo. Namun, selain salat Istisqo, Syamsudin juga meminta masyarakat selalu introspeksi diri. Karena bisa saja kondisi yang terjadi saat ini memang cobaan dari Allah karena kelalaian umat-Nya yang tidak menjalankan perintah.

"Perbanyak bertaubat dan meminta ampun kepada Allah. Agar segala dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat bisa diampuni oleh Allah," kata Syamsudin. 

Sementara itu, Bupati Kotim Supian Hadi mengungkapkan, pemerintah melalui Satgas Karhutla terus berupaya memadamkan kahutla yang terjadi. Bahkan water bombing juga terus oleh satgas udara. 

"Memang tidak bisa dimungkiri, kebakaran lahan di Kotim ini cukup banyak, dan membuat asap pekat muncul dalam beberapa hari terakhir ini," sebut Bupati. 

Terkait hal itu, pihaknya berikhtiar kepada Allah agar bisa diturunkan hujan di Kotim dan di Kalteng. Karena kabut asap yang terjadi sangat mengganggu serta membuat kualitas udara di Kota Sampit masuk kategori berbahaya. (MUHAMMAD HAMIM/B-3)

Berita Terbaru