Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tasikmalaya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perusahaan Jerman Tertarik Kembangkan Pelumas Berbasis Minyak Sawit  

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 15 September 2019 - 07:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Industri minyak kelapa sawit Indonesia akan mendapatkan pengalaman baru untuk mengembangkan minyak pelumas berbasis minyak sawit.

Namun, teknologi pengolahan tersebut baru dimiliki oleh perusahaan asing, khususnya Jerman. Hal itu terungkap dari penjelasan Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Abdul Rochim.

Menurut dia, ada salah satu perusahaan Jerman yang akan mengembangkan industri berbasis minyak dengan menggunakan bahan baku minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia.

Hasil produksinya bisa dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri pelumas di dalam negeri, sehingga bisa menekan bahan baku impor.

“Apalagi, Indonesia punya bahan baku CPO yang cukup banyak. Ini bisa kita tingkatkan nilai tambahnya melalui hilirisasi industri,” kata Rochim di Jakarta, baru-baru ini.

Hal ini pun sejalan dengan kebijakan mandatori biodiesel 20 persen (B20), yang akan ditingkatkan menjadi B30 pada awal tahun 2020 dan B50 pada tahun 2021.

Untuk potensi industri pelumas di dalam negeri, saat ini terdapat 44 perusahaan produsen pelumas dengan jumlah produksi mencapai 908.360 kilo liter per tahun, yang terdiri dari pelumas otomotif sebesar 781.190 kilo liter per tahun dan pelumas industri 127.170 kilo liter per tahun.

“Sementara penyerapan tenaga kerja langsung di industri pelumas pada tahun 2018 sebanyak 3.157 orang, dengan ditambah tenaga kerja dari 140 perusahaan importir dan 580 perusahaan distributor pelumas, menjadikan total tenaga kerja di industri tersebut mencapai 4.898 orang,” sebutnya.

Rochim menegaskan, Kemenperin terus berupaya memacu daya saing industri melalui langkah kebijakan strategis yang berfokus pada memperkuat struktur industri, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Selain itu, perlu dilakukan promosi industri prioritas serta pengembangan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis digital untuk menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri seiring dengan penerapan industri 4.0.

Berita Terbaru