Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Supiori Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anggota DPRD Bersama Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Barat Bagikan Masker

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 18 September 2019 - 00:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Salah satu upaya untuk mengurangai dampak negatif akibat kabut asap, salah satu anggota DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) terpilih menggandeng Karang Taruna membagikan masker kepada pelajar, beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Kobar dari Fraksi Partai Gerindra Sri Lestari mengatakan, aksi bakti sosial membagikan masker ke pelajar ini bekerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar dan dibantu Karang Taruna Desa Marga Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng.

"Pembagian masker ke pelajar di lakukan se Kobar, namun untuk di Kecamatan Pangkalan Banteng kita menggandeng karang taruna agar semua anak mendapatkannya," ujarnya, Selasa, 17 September 2019.

Diketahui selama, seminggu terakhir ini udara di wilayah Kobar memasuki level tidak sehat akibat pekatnya kabut asap dari maraknya pembakaran lahan dan hutan, hal itu sangat mengganggu masyarakat saat melakukan aktivitas di luar rumah terutama anak anak, hal itulah yang menggerakkanmnya melakukan aksi pembagian masker.

Sri Lestari juga menambahkan, masker yang disipakan untuk pelajar di Kecamatanan Pangkalan Banteng sebanyak 2000 masker. Masker tersebut sebgaian dari Dinkes Kobar dan juga dari sebagian dari Kami.

"Fokus kami pembagian masker ini ke sekolah sekolah yang terdampak kabut asap, selain itu juga kami membagikan masker bagi pengguna kendaraan," ungkapnya.

Tak hanya memberikan masker saja, mereka memberikan imbauan kepada masyarakat pentingnya menggunakan masker agar terhindar dari ISPA, serta cara menggunakan masker yang benar.

Dalam kesempatan itu Sri Lestari memberikan apresiasi kepada Tim Satgas Karhutla yang tidak pernah mengenal lelah terus melakukan pemadaman api, dengan harapan agar api tidak meluas, kekompakan Tim Satgas Karhutla begitu sigap melakukan penanggulangan Karhutla, bahkan mereka harus mengorbankan kondisi kesehatan mereka sendiri, tidak kenal waktu dan tidak kenal lelah kapanpun ada muncul titik hotspot langsung di lakukan pemadaman, hal itu sangat luar biasa.

Untuk itu lanjut Sri Lestari diharapkan pengertian dari masyarakat agar stop melakukan pembakaran lahan saat akan membuka lahan, sebab dengan melakukan pembakaran selain sanksi hukumnya berat juga sangat menggangu kesehatan.

"Stop membakar, cintailah lingkungan dan bantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kobar bebas Karhutla, banyak cara untuk membuka lahan tanpa harus melakukan pembakaran, ini perlu pengertian dari masyarakat untuk merubah pola pikir agar mau dengan ikhlas meninggalkan kebiasaan lama pada saat akan membuka lahan," tutup Sri Lestari. (DANANG/B-2)

Berita Terbaru