Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sintang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Selain Kemarau, Petani di Katingan Kuala Juga Terdampak Air Asin

  • Oleh Abdul Gofur
  • 20 September 2019 - 17:50 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Selain karena musim kemarau yang menyebabkan sawah kering, sawah para petani di wilayah Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan saat ini juga terdampak air asin.

Akibatnya, petani di wilayah kecamatan penghasil padi terbesar di Kabupaten Katingan saat ini belum bisa menanam pagi untuk musim Oktober - Maret atau Okmar.

"Selain sebagian sawah-sawah yang mengalami kekeringan, petani di wilayah Kecamatan Katingan Kuala itu juga belum bisa menanam karena air yang mengaliri sebagian sawah mereka asin," sebut Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Katingan, Yosy, Jumat, 20 September 2019.

Menurutnya, petani di wilayah Katingan Kuala sejauh ini memiliki tiga musim, yakni penghujan, kemarau dan pasang surut. Jika sebelumnya saat musim kemarau petani masih bisa menanam padi, namun untuk musim tanam Okmar ini petani belum berani menanam. Hal ini karena air yang ada asin. 

Asinnya air di wilayahnya ini karena dekat dengan Laut Jawa. Air laut masuk ke areal persawahan melalui Sungai Katingan saat pasang.

"Jadi sementara waktu sebagian sawah-sawah petani menunda musim tanam, karena air yang ada asin, dan kalau dipaksanakan maka tanaman yang ada dikhawatirkan mati," tutur Yosy.

Camat Katingan Kuala, Suryanto membenarkan saat ini petani di wilayahnya masih belum bisa menanam padi untuk musim tanam Okmar. Karena selain pengaruh kemarau, juga karena air asin.

Suryanto menyebutkan, ada lima desa di daerahnya selama ini merupakan penghasil padi terbesar di Katingan Kuala dan juga Kabupaten Katingan umumnya. Kelima desa itu, yakni, Desa Makmur Utama, Jaya Makmur, Subur Indah, Bumi Subur dan Desa Keramat. (ABDUL GOFUR/B-2).

Berita Terbaru