Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Teluk Wondama Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Debit Sungai Arut Turun sebabkan Air PDAM Tirta Arut Menjadi Payau

  • Oleh Wahyu Krida
  • 26 September 2019 - 15:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Turunnya debit air Sungai Arut di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akibat musim kemarau menyebabkan air laut masuk. Kondisi ini berdampak pada perubahan rasa air sungai yang belakangan menjadi payau. Padahal, Sungai Arut merupakan sumber baku utama air PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun.

Direktur PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun Sapriansyah, Kamis, 26 September 2019, menjelaskan air olahan PADM yang terasa payau terpaksa tetap dialirkan ke pelanggan agar kontinuitas produksi 24 jam tetap bisa dilakukan.

"Walau demikian kapan air tersebut payau dan tawar bisa diprediksi sesuai pasang surut air laut.  Air laut mulai masuk ke Sungai Arut sekitar pukul 03.00 hingga 09.00 WIB. Setelah itu selama 6 jam berikutnya air di Sungai Arut tawar kembali lantaran air sungai sedikit naik di atas permukaan air laut," jelas Sapriansyah.

Namun, lanjut Sapriansyah, bila pertanyaan masyarakat bagaimana bila air yang disedot hanya ketika saat air sungai kembali tawar, tentunya pelayanan tidak bisa 24 jam.

"Bila kami hanya mengoperasikan mesin sedot 6 jam saja saat air tawar, secara otomatis ada pelanggan yang tidak mendapatkan air. Karena kami juga memerlukan waktu untuk mengolah air baku sebelum dialirkan ke pelanggan," jelasnya.

Sapriansyah berharap, bila instalasi pengolahan air baku PDAM di Bungur sudah bisa dilengkapi secara maksimal, masyarakat bisa mendapatkan air tawar tanpa terpengaruh pasang surut air laut lagi.

"Dalam waktu dekat  hal ini kita bicarakan dengan Pemkab Kobar. Karena anggarannya cukup besar. Semoga instalasi pengolahan air tersebut bisa ditingkatkan secara maksimal dengan penambahan peralatan menggunakan anggaran daerah atau pusat," sebutnya.

Bila hal itu terealisasi, menurut Sapriansyah, pengolahan air bisa ditingkatkan menjadi 100 liter per detik.

"Ditambah lagi dengan embung kapasitas 300/300 meter dengan produksi 9.000 meter kubik per hari. Sehingga bila masuk musim kemarau, PDAM masih memiliki stok aman selama 1 bulan," sebutnya. (WAHYU KRIDA/B-3)

Berita Terbaru