Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT Korintiga Hutani Berjanji Publikasikan Hasil Uji Lab Sampel Air Sungai Mentajai

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 26 September 2019 - 17:36 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - PT Korintiga Hutani berjanji untuk mempublikasikan hasil uji laboratorium sampel air Sungai Mentajai yang diduga tercemar aktivitas perusahaan. Sungai itu sempah dikeluhkan masyarakat Desa Sumber Jaya, Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, karena berwarna hitam.

Kesiapan untuk mempublikasikan hasil uji laboratorium itu merupakan bentuk tanggungjawab perusahaan kepada warga desa, sekaligus menepis dugaan adanya praktik produksi yang tidak sesuai aturan.

"Agar informasinya tidak simpang siur, nanti hasil uji laboratorium atas sampel air sungai yang kita ambil pasti akan kami pubikasikan," kata Manager Corporate Social Responsibility atau CSR PT Korintiga Hutani (KTH), Erwansyah, Kamis, 26 September 2019.

Erwansyah menegaskan, pihaknya sangat terbuka menerima keluhan, kritik dan masukan dari berbagai pihak. Namun, perusahaan juga punya hak untuk memberi penjelasan agar informasi yang beredar selama ini tidak merugikan nama baik perusahaan, termasuk masyarakat tidak perlu merasa panik atas kondisi air sungai beberapa waktu yang lalu.

"Demi kebaikan bersama, mari kita tunggu hasil uji laboratoriumnya. Kami dari perusahaan juga pasti akan terbuka menyampaikan apapun hasilnya nanti," kata Erwansyah.

Erwansyah juga menyebut jika hasil uji laboratorium atas sampel air Sungai Mentajai membutuhkan waktu sekitar dua minggu sejak diambil. Dan uji laboratorium dilakukan di Semarang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Manager Kelola Lingkungan PT KTH, Budi Pitaya, tidak menampik jika aktivitas produksi PT KTH di wilayah Desa Sumber Jaya atau SKPH 5, kecamatan Menthobi Raya sempat membuat kondisi air Sungai Mentajai berubah menjadi hitam.

Meski begitu, PT KTH memastikan bahwa jika aktivitas produksi selesai, pihaknya akan melakukan normalisasi sungai.

Adapun perubahan warna air sungai yang sempat terjadi di aliran sungai yang mengalir ke wilayah perkampungan desa Sumber Jaya itu diduga akibat dari adanya guguran daun dan limbah batang pohon ekaliputus, yang ditebang sempat terbuang ke bantaran sungai.

Kondisi tersebut diklaim sebagai fenomena biasa di wilayah yang memang sedang ada aktivitas produksi.

Berita Terbaru