Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tana Toraja Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Kini Gunakan Teknologi Canggih Drone

  • Oleh Tim Borneonews
  • 01 Oktober 2019 - 07:40 WIB

BORNEONEWS - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama petani serta warga Sukoharjo, gunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah petani. Inovasi teknologi canggih ini digunakan untuk uji coba demonstrasi teknologi mekanisasi pertanian di era revolusi 4.0.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya yang turut menyaksikan demonstrasi teknologi Alat Mesin Pertanian (Alsintan) langsung meminta semua alat yang digunakan untuk ditinggalkan di Sukoharjo.

"Pak Mentan, semua alsintan yang sudah kita uji coba tadi, tinggalkan semua disini" ungkap Wardoyo saat berikan sambutan di persawahan desa Dalangan, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (30/9/2019) dan disambut tepuk tangan petani yang hadir.

Mendengar hal itu, Mentan Amran, langsung memerintahkan direktur untuk tinggalkan Alsintan yang digunakan.

"Pak direktur berapa alat mesin pertanian yang dibawa ke sini, tinggalkan semua disini. Saya senang bila ini bermanfaat dan digunakan," ungkap Mentan.

Mentan mengungkapkan modernisasi pertanian ini sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dengan target utama peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Teknologi pertanian dikemas dalam bentuk mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan revolusi industri 4.0 disegala bidang.

"Dulu petani berpikir bertani itu kotor, petani miskin, dulu petani panen pake sabit hingga 20 hari, namun hari ini cuma cukup 3 jam dengan Alsintan," ucap Amran.

Lebih lanjut, Amran menyampaikan beberapa karya Kementerian Pertanian untuk membangun mekanisasi 4.0 adalah drone penebar benih padi, drone penebar pupuk prill, drone sprayer untuk aplikasi pestisida, robot tanam padi, autonomous tractor, dan mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi. Keenam alsintan tersebut diciptakan sebagai solusi petani dalam melakukan usaha tani modern.

"Kami hemat Rp1,4 triliun untuk anggaran Alsintan. Kita alokasikan semua ke petani, tujuannya supaya anak muda alumni fakultas pertanian mau bergerak di dunia pertanian," ucapnya.

Menyaksikan kecanggihan alsintan yang di pergunakan, Amran juga minta anggaran ditambah untuk bantuan petani. "Tolong robot tanam padi dianggarkan lebih besar supaya petani lebih cepat," tuturnya.

Berita Terbaru