Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sragen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pendemo, Polisi  dan Anggota DPRD Kobar Salat Zuhur Berjamaah

  • Oleh Wahyu Krida
  • 01 Oktober 2019 - 13:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Saat azan zuhur berkumandang, perwakilan mahasiswa Untama yang menggelar dialog bersama anggota DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) terkait tuntutan penolakan RUU KUHP dan KPK serta penanganan represif kepada para aktivis, langsung keluar untuk melaksanakan ibadah salat, Selasa 1 Oktober 2019.

Secara bergantian, mahasiswa peserta demo, polisi dan anggota DPRD Kobar mengambil air wudhu di mobil damkar yang berada di lokasi parkir gedung DPRD.

Dengan beralaskan karpet dan koran, mereka menggelar salat zuhur berjamaaah. Bertindak sebagai imam Kabag Ops Polres Kobar AKP Boni Ariefianto.

"Ayo salat dulu. Nanti dilanjut lagi pembahasannya dengan anggota dewan. Silakan ambil air wudhu di mobil damkar," ujar seorang anggota polisi.

Presiden BEM Demisioner Ahmad Panji Nugraha mengatakan usai salat nantinya bakal dilanjutkan lagi pembahasan mengenai aspirasi mahasiswa dan penandatanganan kontak politik atas aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

"Beberapa aspirasi yang kami sampaikan yaitu penolakan RUU KUHP, KPK serta UU lainnya yang dianggap kontoversial. Di antaranya terkait ketenagakerjaan, sumber daya alam serta penanganan represif yang dilakukak aparat terhadap aktivis," jelasnya.

Panji menjelaskan sementara ini dari laporan rekan-rekannya yang menggekar dialog bersama anggota DPRD Kobar, diketahui bahwa anggota legislatif mendukung dan menyetujui aspirasi mahasiswa.

"Mereka berjanji akan menyampaikan aspirasi kami ke tingkat pusat. Untuk itulah kami meminta kontrak politik pada anggota legislatif dan terus mengawal hal tersebut sampai ke DPR RI," jelasnya.

Bila aspirasi mahasiwa tidak disampaikan ke DPR RI, ia mengatakan mahasiswa bakal menggelar demo lanjutan.

"Pastinya kamiakan kawal terus aspirasibdan tuntutan tersebut, karena tujuan kami bukan menyetujui penundaan pengesahan RUU kontroversial itu, namun menolaknya," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru