Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Pulang Pisau Berharap Ada Dukungan Semua Pihak supaya Bencana Karhutla Bisa Dicegah

  • Oleh James Donny
  • 03 Oktober 2019 - 17:20 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo berharap, ada dukungan semua pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintah, supaya bencana kebakaran hutan dan lahan atau karhutla bisa dicegah.

"Musim kemarau tidak dapat kita hindari. Demikian juga musim hujan. Namun kebakaran hutan dan lahan itu bisa dicegah dan kita diberikan kemampuan dari Tuhan untuk dapat melakukan itu," kata Edy Pratowo saat menyampaikan paparan mengenai penanggulangan kesehatan akibat karhutla di pertemuan koordinas teknis penanggulangan krisis kesehatan akibat karhutla yang digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.

Bupati Edy mengatakan, Pulang Pisau memiliki lahan gambut yang luas dan berpotensi terjadi kebakaran saat musim kemarau.

"59,40 persen atau 575.868 hektare wilayah Kabupaten Pulang Pisau adalah gambut dari luas yang dimiliki Kabupaten Pulang Pisau 969.299 hektare," katanya.

Pada pertemuan koordinasi teknis tersebut, Bupati mengatakan bahwa Pemkab Pulang Pisau telah melakukan upaya-upaya penanggulangan karhutla berikut dampak yang ditimbulkan.

Setiap tahun Pemkab Pulang Pisau selalu melakukan kajian resiko bencana, baik karhutla, banjir, gelombang pasang dan abrasi, cuaca ekstrem, dan kekeringan.

Dalam penanggulangan bencana asap, peran Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

"Dalam Upaya tersebut Pemkab Pulang Pisau melakukan manajemen mulai dari prabencana, resiko bencana, mitigasi dan kesiapsiagaan," tutur dia.

Kemudian pada saat bencana, Pemkab Pulang Pisau melakukan manajemen kedaruratan dan pada pascabencana dilakukan manajemen pemulihan.

Pada saat bencana asap pada tahun ini, ujar Edy, banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau untuk menanggulangi dampak negatif yang muncul. Di antaranya membagikan masker gratis, pelayanan pasien terdampak asap secara gratis selama 24 jam per hari di semua layanan kesehatan yakni puskesmas dan rumah sakit, penyediaan oksigen keliling, dan ruang oksigen di 12 puskesmas di Kabupaten Pulang Pisau. (JAMES DONNY/B-3)

Berita Terbaru