Sementara itu, Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Tuwadi mengaku sangat terharu karena sangat luar biasa adalah rasa toleransi antar umat beragama sangat terjaga. 

Mereka saling membantu dalam penyelesaian tempat ibadah walaupun tidak seagama terlihat sangat indah. Pemandangan inilah menjadi salah satu indikator program TMMD ke-106.

Ia menyebutkan, menumbuhkan rasa kegotong royongan antar masyarakat merupakan tujuan lain dari TMMD. 

"Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk membantu masyarakat dan menumbuhkan sifat gotong royong serta menjaga kerukunan antar umat beragama, sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh," ucap dia.

Ia menjelaskan, tidak hanya pada aspek infrastruktur saja, TMMD juga bergerak pada kegiatan nonfisik, mulai dari pengobatan massal dan pelayanan KB, penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan pertanian dan perkebunan, penyuluhan bela negara, serta penyuluhan kamtibmas. 

Dirinya juga membeberkan, dukungan pun mengalir dari pemerintah dan masyarakat beberapa waktu lalu DPMD Provinsi Kalteng turut membantu bahan baku bangunan dalam mendukung kegiatan TMMD ini.

Serta kegiatan yang dilakukan selain membuka jalan tembus dari Desa Bintang Ara menuju Desa Malungai Raya, juga membangun Musala, Pos Kamling, renovasi rumah ibadah.

“Untuk renovasi rumah ibadah ini kita telah melakukan pembersihan serta pengecetan. Diantaranya, Gereja dan Balai Basarah Hindu Kaharingan, serta membangun Musala. Hal ini dilakukan agar masyarakat nyaman dalam beribadah,” beber dia.

Selain itu, sambung dia, untuk jalan yang dibuka telah dilakukan pengecekan oleh tim Taknis dari DPURP Barsel. Pembukaan Jalan tersebut dikatan mantap.  (URIUTU DJAPER/B-5)