Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tradisi Mandi Safar Untuk Melestarikan Nilai Seni dan Budaya

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 23 Oktober 2019 - 19:22 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Tradisi mandi atau mandui safar yang digelar Pemkab Kotawaringin Timur, sebagai upaya untuk melestarikan nilai seni dan budaya yang ada di daerah ini.

"Agar nilai-nilai budaya positif yang diwariskan leluhur tidak luntur dengan pengaruh budaya luar. Jika terjadi, itu bisa membuat masyarakat kehilangan jati dirinya," kata Bupati Kotim Supian Hadi, saat membuka event mandi safar di Ikon Kota Patung Jelawat, Rabu, 23 Oktober 2019.

Dia mengatakan, sikap tersebut bukan berarti menutup diri pada pergaulan global yang dinamis, tanggungjawab seluruh masyarakat sebagai pemegang tongkat estapet terhadap amanah generasi terdahulu. Sehingga, untuk diteruskan kepada generasi saat ini dan masa yang akan datang.

"Kita bukan anti pergaulan atau budaya luar, namun kita harus lestarikan budaya lokal," kata Supian.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Guntur Talajan, mengapresiasi event wisata budaya yang digelar Pemkab Kotim itu.

"Event ini sangat baik, dan salah satu yang bisa terus berkembang ke depannya. Karena bisa menarik minat wisatawan, baik dari dalam negeri ini maupun luar negeri," terang Guntur. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru