Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Surakarta Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemuda Desa Bentot Raup Untung dari Bawang Prei

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 26 Oktober 2019 - 19:26 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketika banyak pemuda sebayanya sibuk mencari kerja di perusahaan, beberapa pemuda Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur, berhasil meraup untung dari bertani bawang daun atau bawang prei (allium fistulosum).

Hal ini tidak terlepas dari tangan dingin, Karnando, seorang penyuluh pertanian yang juga warga Desa Bentot. Tiga tahun lalu Ia mulai mengajak beberapa pemuda untuk menanam sayur-sayuran pada lahan kosong di belakang rumah, awalnya mereka menanam tomat.

"Saat itu sulit untuk mengajak teman-teman pemuda untuk bertani sayur-sayuran karena memang bukan tradisi kita. Apalagi pemuda seusia mereka merasa bahwa bekerja di perusahaan hasilnya lebih besar," kisah Karnando saat ditemui di kebun bawang prei bersama teman-temannya. Sabtu, 26 Oktober 2019.

Lanjutnya, setelah teman-teman yang bekerja dengannya melihat keuntungan penjualan hasil kebun tersebut baru minat mereka mulai tumbuh dan bersemangat untuk menekuni usaha pertanian.

Ia mencontohkan jika satu bedeng bawang menghasilkan daun bawang prei 30 kilogram, maka untuk 50 bedeng  dihasilkan 1.500 kilogram bawang prei. Jika per kilogram bawang prei dijual ditempat dengan harga Rp 15.000, maka diperoleh omset penjualan sebesar Rp 22.500.000.

Menurutnya, sudah tiga periode mereka panen bawang prei. Sebelum itu mereka menanam tomat dan ketimun, namun tanaman bawang prei yang paling mudah perawatannya dan lebih menguntungkan.

"Kami berencana untuk memperluas lahan tanam untuk bawang prei serta menanam cabai karena keuntungan cabai lebih besar sekalipun perawantannya memang lebih sulit," imbuh Karnando

Salah satu anggota kelompok yang bernama Amiano (22) mengatakan bahwa Ia ikut bertani sayuran sejak tahun 2018. Sebenarnya Amiano ingin mencari pekerjaan di perusahaan, tapi sejak diajak bertani Ia berusaha untuk menekuni pekerjaan tersebut.

"Saya menikmati pekerjaan ini, terutama karena bisa memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah. Saya akan tekuni pekerjaan ini supaya hasilnya terlihat," kata Amiano.

Sementara itu ditempat terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Barito Timur, Riza Rahmadi menyampaikan komitmen pemerintah untuk melakukan pendampingan dan dukungan kepada petani  milenial.

Berita Terbaru