Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sintang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Barito Timur Ajukan Penyertaan Modal Rp 36 Miliar pada Bank Kalteng

  • Oleh Prasojo Eko Aprianto
  • 28 Oktober 2019 - 15:56 WIB

BORNEONEWS, Tamiang - Pemkab Barito Timur ajukan penyertaan modal pada Bank Kalteng sebesar kurang lebih Rp 36 miliar dengan ketentuan setor mulai 2020.

"Kami mengajukan penambahan penyertaan modal pada Bank Kalteng, saat ini kita ajukan ke DPRD Bartim untuk dapat disahkan menjadi Peraturan Daerah," ucapnya usai Rapat Paripurna, Senin 28 Oktober 2019 di Tamiang Layang.

Ampera menjelaskan, ketentuan setor selama tiga tahun mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2022, pada tahun anggaran 2020 setor pertama sebesar Rp 10 miliar tahun 2021 setor sebesar Rp 15 miliar dan tahun anggaram 2022 setor sekitar Rp 11 miliar.

"Dengan penambahan penyertaan modal ini diharapkan pada sumber pendapatan daerah di deviden bisa meningkat sehingga dapat menjadi salah satu penunjang kemandirian pemerintah daerah dalam hal pembiayaan pembangunan," tuturnya.

Penambahan penyertaan modal kepada Bank Kalteng dalam rangka memenuhi visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) agar Bank Kalteng masuk dalam kelompok bank regional.

Saat ini modal dasar PT Bank Kalteng sebesar Rp 1 triliun, keseluruhan modal dasar tersebut telah dialokasikan untuk menjadi modal setor bagi pemegang saham dengan komposisi pemerintah 95 persen dan pihak swasta 5 persen dan sampai akhir Oktober 2018 telah dipenuhi sebesar 93,41 persen.

Memperhatikan kondisi perekonomian dan perkembangan pasar serta tingkat persaingan di sektor perbankan yang semakin ketat maka PT Bank Kalteng bermaksud untuk memperluas cakupan bisnis dalam upaya untuk meningkatkan daya tahan dan kemampuan bersaing serta meningkatkan peluang atau kesempatan untuk meraih pendapatan dari sektor-sektor yang selama ini belum optimal.

"PT Bank Kalteng melakukan permohonan kepada pemegang saham dalam hal ini termasuk Pemerintah Kabupaten Bartim untuk mendukung dan berperan dalam perluasan bisnis agar meningkat dengan modal dasar Rp 1 triliun menjadi Rp 5 triliun sesuai RUPS-LB," pungkasnya. (PRASOJO/B-2)

Berita Terbaru