Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Manado Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tingkat Ekonomi dan Pendidikan Jadi Penyebab Kekerasan Perempuan dan Anak 

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 29 Oktober 2019 - 15:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Tingkat ekonomi dan pendidikan yang kurang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya perilaku kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

"Tidak bisa dipungkiri bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kotim masih tinggi. Hal itu terjadi karena faktor ekonomi dan pendidikan seseorang," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim Ellena Rosie, Selasa, 29 Oktober 2019.

Dirinya menerangkan, faktor ekonomi manjadi salah satu yang sangat fital terjadianya kekerasan kepada perempuan dan anak. Karena cukup banyak di Kotim ini, pasangan yang membangun rumah tangga dengan pekerjaan yang seadanya dan belum siap untuk menjalin kehidupan tersebut. Sehingga permasalahan yang terjadi bisa berujung pada kekerasan. 

"Memaksakan diri untuk menjalin hubungan rumah tangga juga menjadi penyebab terjadinya hal tersebut," kata Rosie. 

Dirinya juga menerangkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kotim ini masih tinggi. Bahkan cukup banyak korban yang tidak berani melaporkan apa yang dialami, karena sesuatu dan lain hal. 

Oleh sebab itu, hingga saat ini oihaknya terus berupaya melakukan penanganan dan mengantisipasi hal itu terjadi. Bahkan sudah bekerjsama dengan aparat kepolisian, sehingga bagi pelakunya bisa dilakukan tindakan, hingga berbuah efek jera nantinya. 

"Kami akan terus berupaya untuk menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak, mudah-mudahan hal itu bisa terwujud," terang Rosie. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru