Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Konawe Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengintip Strategi Bisnis Mahkota Group di Sektor Hilir

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 30 Oktober 2019 - 07:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Produsen minyak sawit mentah (CPO), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), melalui anak usahanya, PT Berlian Inti Mekar, akan mengakuisisi pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan. 

Nilai pembelian aset pabrik milik PT Mahkota Andalan Sawit ini mencapai Rp120 miliar. Untuk dana akuisisi berasal dari pinjaman bank oleh entitas anak.

Proses akuisisi ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini sehingga nanti akan berkontribusi signifikan untuk meningkatkan pendapatan dan laba sesuai target yang sudah ditentukan.

Pabrik kelapa sawit yang akan diakuisisi ini memiliki kapasitas produksi mencapai 45 ton tandan buah segar per jam. Akuisisi ini bertujuan untuk menambah pasokan CPO demi mendukung pabrik refinery yang akan segera beroperasi.

Sebagai informasi, perusahaan ini tengah dalam tahap penyelesaian pembangunan refinery CPO di Dumai, Riau, demi berekspansi bisnis ke segmen hilir.

Pabrik refinery ini akan menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak goreng, Strearin bahan baku margarin atau Oleochemical dengan kapasitas produksi minyak goreng 1.500 ton per hari.

Di samping itu, pembangunan pabrik kernel crushing plant yang akan mengolah inti sawit menjadi minyak inti sawit juga memasuki tahap akhir. Pabrik ini akan mengolah inti sawit sebanyak 400 ton per hari.

Hingga akhir tahun ini, MGRO menargetkan pendapatan naik 183% secara tahunan menjadi Rp 5,66 triliun. Pada tahun lalu, MGRO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun atau naik 13,6% secara year on year (yoy).

Target agresif MGRO pada tahun ini didukung oleh kontribusi dari penjualan refinery yang diperkirakan mencapai 40% dari pendapatan.

MGRO juga menggenjot target produksi CPO menjadi 203.308 ton, angka ini naik 4,95% dari target 2018 sebesar 193.715 ton. Meskipun begitu, realisasi 2018 lebih tinggi dari target, yakni sebanyak 219.149 ton.

Berita Terbaru