Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jembrana Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sekda Lepas Pengiriman Perdana Hasil Hutan Bukan Kayu Rotan ke Cirebon

  • Oleh Budi Yulianto
  • 30 Oktober 2019 - 15:52 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Sekda Kalteng Fahrizal Fitri memimpin pelepasan pengiriman perdana Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Rotan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Katingan Hulu Uni XVII, Dinas Kehutanan Kalteng ke PT Sahabat Usaha Rakyat, Cirebon.

Selain Rotan, turut dilepas pengiriman perdana serbuk Biomasa dari KPHL Gerbang Barito Unit IX ke PT Pupuk Kaltim – Banjarbaru. Proses pelepasan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Festival KPH sekaligus peresmian KPH Center di Jalan Yossudarso, Palangka Raya, Rabu, 30 Oktober 2019.

Pelepasan ini ditandai dengan penyiraman di bagian depan truk dengan air yang berada dalam kendi sebagai ungkapan rasa syukur atas pengiriman perdana hasil hutan bukan kayu tersebut. Selanjutnya, kendi dilepas oleh sekda hingga pecah.

Pengiriman rotan ke PT Sahabat Usaha Rakyat itu merupakan tindaklanjut dari kemitraan yang telah dibangun antara KPH dengan Kelompok Tani Hutan Habuhus Hapakat, Desa Kuluk Habuhus, Kecamatan Sanaman Mantikai, Kabupaten Katingan.

“Pengiriman rotan ini betul-betul kita kawal. Kita tidak ingin rotan beredar di pasaran dengan tidak ada jaminan harga. Kita berharap, tata kelola rotan dikontrol sehingga masyarakat para pengrajin rotan bisa mendapatkan manfaat yang besar,” ucap sekda Kalteng.

Melalui KPH center tersebut, sekda mengharapkan bisa mempertemukan antara produsen dengan petani. Sehingga, nilai manfaatnya bisa langsung dinikmati para perajin rotan.

Sementara itu, Kadis Kehutanan Kalteng, Sri Suwanto mengatakan, pengiriman perdana itu seharusnya seberat 5 ton. Namun baru terealisasi 3,3 ton. Ia menyebut akan terus berupaya untuk meningkatkan lebih banyak dengan target kedepan adalah 8 ton.  

“Mudah-mudahan ini membantu masyarakat yang selama ini mungkin masuk jalur lain, tidak termonitor. Sehingga nantinya bisa termonitor,” ucapnya.

Menurutnya, pengiriman tidak semata hanya dilakukan ke PT tersebut. Tapi juga bisa ke daerah lain melihat tawaran harganya. “Mungkin karena di Cirebon lebih dulu kerjasamanya, sehingga dilakukan pengiriman perdana ke daerah tersebut,” ucapnya.

Terkait Biomassa, Kepala KPH Gerbang Barito, Abdurrahman mengatakan, permintaan pengiriman sebenarnya 10 ton dalam 1 hari. Hanya saja, kemampuan saat ini baru 2 ton. Permintaan tersebut baru bisa terealisasi jika ada penambahan alat yang menunjang dalam proses produksi.

Berita Terbaru