Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Purbalingga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalimantan Tengah Pantau Ekspor Rotan Ilegal ke China

  • Oleh Inilah.com
  • 01 November 2019 - 18:16 WIB

INILAHCOM, Palangka Raya - Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Bea Cukai menengarai potensi ekspor rotan secara ilegal oleh oknum tak bertanggung jawab. Karena itu Kalteng saat ini tengah memantau rotan yang dikirim ke China secara ilegal.

"Selama ini rotan-rotan yang dikirim melalui kapal jalur dalam negeri, setelah dicek ke pelabuhan tujuan tidak ada. Jadi diduga terjadi pengiriman ke luar dan ilegal," kata Sekretaris Daerah Kalteng, Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Kamis, 31 Oktober 2019.

Atas kondisi tersebut pihaknya memperhatikan secara khusus bersama Bea Cukai dan instansi terkait lainnya agar bisa diselesaikan, mengingat Kalteng merupakan daerah penghasil rotan dengan skala besar di tanah air. "Sudah seharusnya potensi itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, guna meningkatkan perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat," paparnya.

Fahrizal merasa aneh, karena saat ini, ekspor rotan dikuasai China, padahal negeri Tirai Bambu itu bukanlah penghasil rotan. "Jadi kami bekerja sama dengan Bea Cukai, mengoordinasikan seluruh petani rotan yang ada di Kalteng dan kemudian ingin membuat kawasan berikat guna dijadikan pusat jual beli," katanya.

Ketika larangan ekspor rotan mentah dicabut, kata dia, akan diberlakukan pengiriman dengan sistem terbatas. Dalam hal ini, pemprov Kalteng meminta kepada pemerintah pusat bisa menelorkan kebijakan yang pro petani rotan.

Ini penting demi memberikan jaminan harga kepada petani rotan. Pihak Pemprov berupaya untuk memangkas jalur jual beli yang begitu panjang. Agar petani rotan bisa bertemu langsung dengan produsen," paparnya.

Informasi saja, Pemprov Kalteng baru saja melepas pengiriman perdana hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa rotan, berasal dari UPT KPHP Katingan Hulu ke Cirebon, Jawa Barat sebanyak tiga ton dari 50 ton yang disepakati.

Pengiriman rotan perdana berasal dari daerah Katingan, Kalteng. Ke depan, HHBK rotan yang dikirimkan, merupakan hasil dari seluruh daerah yang ada di Kalteng.

Pihaknya juga memastikan pengiriman rotan tak hanya menyasar pasar Cirebon, namun juga daerah lain yang berani membeli dengan harga yang lebih tinggi. Untuk Cirebon, rotan yang dibanderol Rp6 ribu per kilogram. Angka tersebut sudah memberikan keuntungan bagi para petani rotan.

Selain HHBK berupa rotan, pada kesempatan yang sama juga dilepas produk HHBK serbuk biomasa dari KPHL Gerbang Barito ke Banjarbaru sebanyak lima ton dari kebutuhan 10 ton per hari.

Berita Terbaru