Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bertemu Jokowi, IMF Sebut ASEAN Titik Terang Ekonomi Global

  • Oleh ANTARA
  • 04 November 2019 - 08:10 WIB

Bangkok, Thailand (ANTARA) - Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berada pada “titik terang” dalam ekonomi global.

Pertemuan Jokowi dan Kristalina dilaksanakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di IMPACT Arena, Nonthaburi, Thailand, Minggu.

“Presiden dan Direktur Pelaksana IMF melakukan tukar pikiran mengenai situasi ekonomi global dan kawasan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.

Kepada Jokowi, Kristalina memaparkan ekonomi dunia yang mengalami perlambatan dengan pertumbuhan ekonomi mencapai kondisi terendah dalam satu dekade terakhir.

Ekonom asal Bulgaria itu juga menyoroti banyaknya ketidakpastian yang diciptakan akibat tensi ekonomi dan politik.

Lebih lanjut, Kristalina mengatakan bahwa perlambatan ekonomi terjadi tidak hanya pada perdagangan, tetapi juga pada investasi dan manufaktur yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan.

“Di sisi lain, Direktur Pelaksana IMF melihat bahwa ASEAN dinilai kondisinya lebih baik dan beliau mengatakan bahwa ekonomi ASEAN masih berada di bright spot in the world economy,” tutur Retno, mengutip pernyataan Kristalina.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan prioritas pemerintah Indonesia dalam lima tahun ke depan yaitu pengembangan SDM, melanjutkan pembangunan infrastruktur, reformasi struktural, serta penyederhanaan peraturan-peraturan.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, program prioritas yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia itu mendapat sambutan baik dari IMF.

“IMF sangat mendukung, dan mengatakan (prioritas) ini sudah tepat terutama diusulkan untuk menjaga kestabilan moneter, melakukan reformasi peraturan-peraturan, dan mengambil kebijakan yang terkait instrumen fiskal,” tutur dia.

Berita Terbaru