Aplikasi Pilkada Terintegrasi dengan Excel

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Relokasi Pedagang Pasar Keramat, Mafia Pasar Raup Keuntungan Hingga Ratusan Juta Rupiah

  • Oleh Naco
  • 05 November 2019 - 13:32 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Relokasi pedagang ikan dan sayur dari Pasar Keramat ke komplek Inhutani Sampit nampaknya menguntungkan para mafia pasar hingga ratusan juta rupiah.

Bahkan itu tidak dibantah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Redy Setiawan, saat meninjau relokasi pasar itu, Selasa, 5 November 2019.

Menurut Redy, relokasi itu dilakukan lantaran pasar ikan dan sayur Keramat, Kecamatan Baamang sedang dalam tahap pembangunan.

Sehingga Pemkab Kotim menyewa lahan Inhutani itu dengan membuka 152 lapak sesuai dengan jumlah pedagang ikan dan sayur yang direlokasi.

Namun dalam perjalanannya, di samping lapak itu dibangun kios yang tidak pernah dikoordinasikan dengan dinas teknis tersebut. Ada 19 kios yang dibangun di areal itu.

Dari hasil penelusuran Redy, kios itu ditebus pedagang baru untuk berjualan pakaian, minuman, hingga kebutuhan pokok lainnya. Kios itu dijual dengan harga sekitar Rp 12,5 juta.

Pernyataan Redy itu dibenarkan  oleh salah satu pedagang yang membeli kios itu berinisial RS, pedagang itu membeli 2 kios.

"Pertama bayar Rp 5 juta kemudian seminggu kemudian bayar Rp 20 juta. Katanya (APN) bisa kalau mau nambah ke belakang," ucap pedagang itu.

Kios itu mereka tempati setelah berurusan dan membayar dengan oknum petugas keamanan di Disdagperin berinisial APN.

"Ini kwitansi pembayarannya," ucap perempuan itu.

Redy mengaku bingung atas ulah oknum pegawai honor itu. Bahkan dirinya tidak tahu seperti apa pengelolaan itu dengan pihak Inhutani, ASN bermain sendiri, atau ada oknum lain lagi.

"Ini sedang kami rapatkan bersama pemerintah daerah. Jika perintah kios ini dibongkar ya kita bongkar. Namun jangan sampai mereka yang beli kios ini dirugikan. Harus dikembalikan uang mereka," tandasnya. (NACO/B-11)

Berita Terbaru