Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Ternate Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sengkarut Relokasi Pasar Keramat ke Inhutani, Polres Kotim Juga Tengah Menelisik

  • Oleh Naco
  • 06 November 2019 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sengkarut relokasi pedagang pasar Keramat ke kompleks Inhutani Sampit yang diduga adanya pungutan liar kini tidak hanya ditelisik Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur saja namun juga Polres Kotim.

"Saya rencana mau dipanggil juga, sore kemarin Sekdis (Zulhaidir) yang sudan dipanggil," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Kotim, Redy Setiawan, Rabu, 6 November 2019.

Menurut Redy pemanggilan itu dilakukan terkait dugaan mafia pasar, bahkan pihak Polres Kotim sudah mengantongi sejumlah data.

"Mereka mau mencocokkan dengan data (sudah dikumpulkan) mereka," tegasnya.

Menurut Redy tinggal penjelasan dari Inhutani saja nantinya karena areal itu berada di kawasan milik Inhutani. Namum demikian pihaknya siap memberikan penjelasan terkait itu.

Relokasi ini berpolemik setelah adanya dibangun lapak lain selain untuk 152 pedagang ikan dan sayur yang direlokasi. Hasil temuan pihak Kejari Kotim yang turun menelisik kasus ini, lapak 1x1 meter dijual dengan harga Rp 500 ribu.

Sementara untuk kios dijual seharga Rp 12,5 juta per kios. Kios digunakan untuk jualan pakaian hingga sembako. Kios yang dibangun ada 19 buah. Padahal areal itu awalnya untuk pedagang sayur dan ikan. (NACO/B-5)

Berita Terbaru