Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Binjai   Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bersua Bidadari di Air Terjun Benang Kelambu

  • Oleh Teras.id
  • 08 November 2019 - 06:00 WIB

TEMPO.CO, Mataram - Jika ingin sesekali merasakan imajinasi kehadiran bidadari, datanglah ke Air Terjun Benang Kelambu di Kaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kabarnya, sosok reinkarnasi bidadari bernama Dewi Anjani yang juga ibu Hanoman itu biasa mandi di air terjun itu. Bahkan konon, air terjun yang keluar lewat celah-celah batu dan membentuk empat tingkatan ini merupakan tempat mandi Dewi Anjani.

Bagi penduduk setempat termasuk Tera, perempuan berusia 25 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek di kawasan Wisata Air Terjun Benang Kelambu Geopark Rinjani, mereka percaya bahwa air yang keluar melalui celah batu ibarat tirai bagi Dewi Anjani saat mandi. Terlepas dari legenda itu, keindahan air terjun ini memang seelok bidadari.

"Dalam bahasa Sasak, tirai disebut kelambu, nama inilah yang kemudian disematkan pada air terjun setinggi 40 meter tersebut," kata Tera seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Terletak di Lombok Tengah, pengunjung dapat menjangkau objek wisata ini dengan menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil hingga ke gerbang masuk. Namun dari gerbang itu, pengunjung harus memutuskan apakah ingin berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek.

Karena keterbatasan waktu, rombongan Fam Trip Kemenparekraf yang terdiri dari perwakilan Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai serta para travel writer, youtuber, dan jurnalis India memutuskan untuk menggunakan jasa ojek yang ternyata sebagian pengemudinya adalah perempuan.

Para pengemudi ojek perempuan tersebut mengantarkan rombongan pengunjung ke air terjun Benang Kelambu dengan menggunakan sepeda motor. Meski hanya berjarak satu kilometer, trek yang dihadapi cukup menantang dengan jalanan yang terjal dan hanya sebagian beraspal.

Sepanjang perjalanan, pengunjung bisa menyaksikan perkebunan yang dikelola masyarakat setempat. Tera menjelaskan sebagian warga desa masih aktif berkebun pisang, kopi, dan durian. Sisanya bekerja di objek wisata baik menjadi pemandu, pengelola, atau pengemudi ojek.

Kata Tera, sehari-hari kalau lagi sepi saya bisa dapat Rp 100 ribu, kalau ramai bisa Rp250 ribuan. Tarif ojek untuk trek pulang pergi yaitu Rp 35.000, sementara jika pengunjung membutuhkan pemandu tarifnya Rp 50.000 per-rombongan, maksimal 7 orang.

Biaya masuk objek wisata ini juga sangat terjangkau yaitu Rp 10.000 per orang. Selain air terjung Benang Kelambu, ada empat air terjun lainnya yang bisa dikunjungi yaitu Benang Stokel, Pengkelep Udang, Sesera, dan Kliwun.

Berita Terbaru