Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Konawe Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Barito Timur Kembangkan Program Obor Pangan Lestari

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 20 November 2019 - 12:40 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan mengembangkan program Obor Pangan Lestari (Opal).

"Opal merupakan upaya promosi penganekaragaman pangan dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat. Ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan rumah tangga," kata Plt Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, Riza Rahmadi. Rabu, 20 November 2019.

Riza menjelaskan tujuan pengembangan Opal yakni untuk menjaga ketersediaan dan keberlanjutan pangan di Barito Timur, sekaligus mencegah stunting pada ibu hamil.

"Opal merupakan kelanjutan dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada tahun 2012 yang juga akan diterapkan di daerah target stunting," imbuhnya.

Salah satu yang dilakukan melalui program Opal yakni pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

Riza menjelaskan, Opal sudah dijadikan program nasional yang dikawal Bappenas. Opal tak hanya menjaga ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, tapi juga dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat.

“Kalau disinergikan dengan lembaga atau kementerian lainnya, Opal bisa dimanfaatkan untuk penuntasan daerah rentan rawan pangan. Program Opal sangat berperan untuk perbaikan gizi keluarga, menambah ekonomi keluarga dan penyedia  bahan baku pangan, nantinya diharapkan bisa berkelanjutan,” paparnya.

Dia juga menjelaskan, pada tahun 2019, Kementerian Pertanian mengembangkan Opal untuk menjaga ketahanan dan kerentanan pangan di 160 kabupaten. Bahkan, pada tahun 2020 nanti, program nasional ini akan ditambah pada 100 kabupaten.

"Opal merupakan satu diantara program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan di tingkat kota maupun kabupaten yang sangat rentan rawan pangan," tambah Riza.

Opal sangat tepat diterapkan di wilayah kritis rentan rawan pangan seperti kabupaten di wilayah Indonesia timur, atau wilayah kritis rentan pangan lainnya.

Berita Terbaru