Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

GAPKI: Ekspor Sawit ke India Kembali Normal

  • Oleh Inilah.com
  • 21 November 2019 - 00:00 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Ekspor minyak sawit Indonesia ke India meningkat tajam 51 persen pada September 2019 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 481 ribu ton.

Kembalinya pasar India ini menyusul perubahan kebijakan tarif bea masuk produk sawit dari Indonesia yang menjadi sama dengan tarif untuk produk minyak sawit dari Malaysia ke negara Asia Selatan tersebut.

Dari data yang diolah GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), produksi minyak sawit Indonesia per September 2019 (year to date) mencapai 36 juta ton atau naik 13 persen dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun 2018.

Dari total produksi tersebut, yang terserap di pasar ekspor mencapai 26 juta ton. "Volume ekspor tersebut naik 13 persen dibandingkan ekspor Agustus 2019 dan naik 4 persen dibandingkan ekspor pada periode yang sama tahun 2018," papar Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Jakarta, Rabu 20 November 2019.

Pada aspek produksi, produksi September 2019 turun sekitar 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sejumlah provinsi yang mencatat penurunan produksi antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Jambi.

Namun penurunan produksi ini tertutupi dengan kenaikan produksi di provinsi-provinsi lain. Sampai September tahun ini hujan masih belum turun sehingga telah terjadi water deficit yang mempengaruhi pembentukan bunga betina.

Selain itu kemarau panjang sepanjang 2019 juga menyebabkan pemupukan masih belum dapat dilakukan. Kedua hal tersebut akan mempengaruhi pencapaian produksi tahun depan.

Sementara itu, konsumsi domestik minyak sawit sampai dengan bulan September mencapai 13,1 juta ton atau sekitar 38 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyerapan minyak sawit terbesar di pasar domestik adalah untuk biodiesel yang meningkat dua kali lipat. Untuk pasar ekspor September dibandingkan Agustus 2019, kenaikan terjadi pada semua semua produk kecuali biodiesel dan minyak laurat.

Penurunan ekspor biodiesel yang besar terjadi pada pasar tujuan Tiongkok, negara Asia Tenggara dan Asia Timur lainnya.

Berita Terbaru