Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini 7 Staf Khusus Presiden dari Kalangan Milenial

  • Oleh Inilah.com
  • 22 November 2019 - 06:00 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dan memperkenalkan tujuh staf khusus dari kalangan milenial, guna mendorong kemajuan ekonomi, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan sumber daya manusia.

Tujuh staf khusus milenial merupakan pemimpin perusahaan rintisan yang memiliki prestasi di bidangnya.

Pengumuman dilaksanakan Presiden di Veranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11) Petang. Mereka akan bertugas membantu Presiden Republik Indonesia di luar fungsi kementerian dan lembaga.

Salah satu staf khusus adalah Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha, perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending (tekfin p2p lending) yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi.

"Andi Taufan Garuda Putra, umur 32 tahun, telah meraih banyak penghargaan inovasi atas kepeduliannya terhadap sektor-sektor UMKM. Jadi CEO PT Amartha Mikro Fintek. Tugas khusus untuk mengembangkan inovasi," kata Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan Andi Taufan di Komplek Istana Kepresidenan.

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan-gagasan segar yang inovatif, sehingga kita bisa mencari cara-cara baru, cara-cara yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara," kata Presiden Jokowi.

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, para staf khusus milenial tersebut akan menjadi jembatan antara Presiden dengan anak-anak muda, santri muda, hingga diaspora yang tersebar di berbagai tempat.

"Saya yakin dengan gagasan-gagasan segar dan kreatif untuk membangun negara ini, kita akan lihat nanti gagasan-gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan," imbuhnya.

Presiden pun berharap akan muncul inovasi, gagasan, ide, hingga terobosan baru dari para staf khusus yang baru tersebut sehingga akan semakin memudahkan Presiden dalam mengelola negara Indonesia. Presiden memberikan contoh, bagaimana mengelola puskesmas yang tersebar di seluruh Tanah Air melalui pendekatan aplikasi sistem.

"Ada 300 ribu sekolah, bagaimana kita bisa berbicara dengan mereka dengan aplikasi sistem yang akan kita bangun. Ada 514 kabupaten dan kota, bagaimana kita bisa meng-handle komplain, kemudian memberikan perintah-perintah, sehingga ada kecepatan di situ. Saya kira arahnya ke sana," jelasnya.

Berita Terbaru