Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jokowi Punya Staf Khusus Milenial Asli Papua Calon Master Oxford

  • Oleh Teras.id
  • 22 November 2019 - 13:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengenalkan tujuh orang staf khusus milenial yang bakal membantunya pada 2019-2024. Ketujuh Staf Khusus Presiden itu adalah anak-anak muda, dari berbagai latar belakang profesi.

Salah satu staf khusus milenial yang dikenalkan Jokowi adalah CEO Kitong Bisa, Gracia Billy Mambrasar. Ia merupakan putra asli Papua yang sedang menempuh pendidikan Strata 2 di Oxford University, Inggris.

Saat dikenalkan kemarin, Billy menyatakan ingin memajukan Indonesia, dimulai dari Bumi Cendrawasih. "Pak, mari kita bangun Indonesia dari Papua," kata Billy di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.

Dikutip dari laman LinkedIn pribadi milik Billy, sebelum menjalani pendidikan di salah satu kampus tertua sedunia itu, ia telah menamatkan pendidikan di Australian National University, Canbera, Australia dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA), Sustainability Management. Pria berusia 31 tahun ini juga merupakan Sarjana Teknik Pertambangan dan Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mengutip Antara, setelah lulus dari Oxford University, Billy juga akan melanjutkan pendidikan doktoralnya dengan Beasiswa Afirmasi dari LPDP di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Jenjang doktoralnya ini dalam bidang pembangunan manusia.

Sebagai Staf Khusus Presiden, Billy menyatakan akan membantu Jokowi lewat pengembangan teknologi dan memecahkan masalah lewat gagasan baru.

"Kami mencoba menimbulkan sense kekinian dan teknologi yang berbeda untuk membuat sistem pemerintahan ini lebih efektif dan efisien," tuturnya.

Menurut Billy, dengan sembilan tahun pengalaman dirinya berfokus di daerah terluar Indonesia untuk melatih anak muda menjadi wirausaha, sedikit banyak, sebagai Staf Khusus Jokowi, ia bisa membantu Presiden dan pemerintah Indonesia. 

"Untuk menjangkau daerah-daerah terluar secara digital dan mengurani digital divide, jadi itu suasana berbeda yang akan kami bawa," kata dia. (TERAS.ID)

Berita Terbaru