Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Fakfak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bursa Saham Asia Berakhir Variatif

  • Oleh Inilah.com
  • 22 November 2019 - 17:50 WIB

INILAHCOM, Shanghai - Kebingungan tentang masa depan kesepakatan perdagangan AS-China telah memicu bursa saham Asia berakhir variatif pada penutupan Jumat (22/11/2019). Meskipun pekan ini cenderung mengalami tekanan.

Saham China Daratan merosot keuntungan sebelumnya dan menurun pada sore hari, dengan komposit Shanghai turun 0,6% dan komponen Shenzhen naik 1,26%. Komposit Shenzhen juga menambahkan 1,24%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga memangkas kenaikan tetapi tetap 0,26% lebih tinggi.

Nikkei 225 naik 0,36% di perdagangan sore sementara indeks Topix 0,16% lebih tinggi. Saham perusahaan game Nintendo, bagaimanapun, turun lebih dari 3% setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat saham menjadi bobot yang sama dari kelebihan berat badan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi sedikit lebih tinggi. Sementara itu, saham di Australia naik karena indeks ASX 200 naik 0,47%.

Saham Westpac turun lebih dari 1,5% setelah Goldman Sachs memangkas target harga untuk saham sebesar 10%, menurut Reuters. Saham pemberi pinjaman telah tergelincir dalam beberapa hari terakhir.

Regulator anti pencucian uang dan pendanaan terorisme Australia mengajukan perintah hukuman sipil terhadap perusahaan, menuduh "pengawasan terhadap perbankan dan layanan yang ditunjuk yang diberikan melalui hubungan perbankan terkait kurang."

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang adalah 0,08% lebih tinggi. Pasar telah mengalami minggu perdagangan yang sulit di tengah berbagai berita utama tentang perdagangan AS-Cina.

Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis bahwa Wakil Perdana Menteri China, Liu He, selama panggilan telepon yang diperkirakan dilakukan akhir pekan lalu, telah mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin ke Beijing untuk duduk untuk pembicaraan lebih lanjut.

Tidak jelas apakah negosiator AS, telah menerima undangan Liu. Namun, laporan Journal mengatakan bahwa pejabat perdagangan AS bersedia untuk bertemu dengan rekan-rekan China mereka.

Sementara itu, South China Morning Post mengatakan kedua negara berada di "ambang pintu" untuk mencapai kesepakatan, dengan mengutip sumber yang dekat dengan pemerintahan Trump.

Berita Terbaru