Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bolmong Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Milenial Rela Bayar Listrik Energi Baru Terbarukan Lebih Mahal

  • Oleh Inilah.com
  • 27 November 2019 - 08:22 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Keinginan masyarakat untuk beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar. Mereka bahkan rela membayar listrik lebih mahal bila bersumber dari energi yang bersih.

Secara spesifik,matahari dan bioenergimenjadi sumber EBT yang paling banyak dipilih dibandingkan energi terbarukan lainnya.

Dari hasil survei yang dilakukan menunjukkan masyarakat menerima serta bersedia untuk melakukan pembelian listrik EBT, terutama solar cell, jika memang tersedia dan mudah didapatkan.

Survei yang dilakukan Koaksi terhadap 96.651 warganet beberapa waktu lalu mendapatkan data, sebanyak 23,8% responden memilih matahari sebagai sumber energi terbarukan dan 22,4% memilih bioenergi.

Survei dilakukan melalui platform Change.org selama 40 hari selama Mei-Juli lalu dan disebarkan lewat surat elektronik, media sosial, dan platform percakapan.

Survei itu menjangkau pengguna internet di 34 provinsi di Indonesia. Direktur Eksekutif Koaksi Indonesia Nuly Nazlia mengatakan, banyaknya partisipasi warganet menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi pada isu energi terbarukan.

"Dan keinginan mereka untuk beralih ke energi terbarukan juga sangat besar. Bahkan 36,5 persen responden rela membayar listrik lebih mahal bila bersumber dari energi yang bersih," jelas Nuly dalam keterangan persnya, Selasa 26 November 2019.

Senada dengan itu, survei terbaru mengenai rooftop solar yang dilakukan Institute for Essential Services Reform (IESR) di Surabaya tahun ini serta di Jabodetabek tahun lalu, juga mendapatkan data bahwa mayoritas rumah tangga yang disurvei mengarah kepada ketertarikan terhadap penggunaan EBT terutama energi matahari.

"Dari hasil survei IESR terbaru, kami mendapatkan insight bahwa mereka memang mau dan ada keinginan serta menerima penggunaan EBT terutama solar cell. Dan mereka juga menyatakan mau membeli/membayar kalau disediakan," tutur Gandahaskara Saputra, Koordinator Komunikasi, IESR.

Sebanyak 44% responden Koaksi menyadari bahwa sektor energi terbarukan di Indonesia belum berkembang optimal. 19,7% berpendapat hambatan itu disebabkan oleh rendahnya pemahaman publik tentang energi terbarukan dan terkait ini, 23,5% responden mengaku mendapatkan informasi terkait EBT paling banyak dari media online.

Berita Terbaru