Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

60 Ribu Toilet Bertingkat Akan Dibangun di Mina dan Arafah

  • Oleh Tempo.co
  • 04 Desember 2019 - 08:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi akan membangun 60 ribu bilik toilet dengan bentuk bertingkat di Mina dan Arafah. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Indonesia Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis mengatakan pembangunan toilet tersebut merupakan bagian dari pelayanan untuk jamaah haji.

"Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan permintaan khusus kepada pemerintah Arab Saudi agar pembangunan toilet bertingkat didahulukan di sekitar tenda yang biasa ditempati jamaah haji Indonesia," kata Sri Ilham Lubis seusai mendampingi Menteri Agama Fachrul Razi dalam penandatanganan nota kesepahaman Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441 H/2020 M di Mekah, Arab Saudi, Selasa 3 Desember 2019.

Pembangunan toilet di Arafah dan Mina, menurut dia, menjadi salah satu usulan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi. Salah satu buktinya adalah efektivitas toilet bertingkat di Muzdalifah yang mampu dapat mengurangi antrean ke kamar kecil. "Ini demi kenyamanan dalam melaksanakan ibadah haji," ucap Sri Ilham.

Selain ihwal fasilitas di Arafah dan Mina, Sri Ilham mengatakan sejumlah kesepahaman yang telah ditandatangani antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi. Di antaranya penundaan biaya penerbitan visa jamaah haji Indonesia, jalur cepat atau fast track untuk seluruh jamaah haji Indonesia, dan penghapusan gelang tangan barcode jamaah haji.

Jamaah haji setelah wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan melakukan thawaf-sai, mereka mulai melontar jumroh, Minggu 11 Agustus 2019.

Sari Ilham menjelaskan, gelang yang memuat kode barcode jamaah haji tidak optimal karena rentan rusak saat terkena keringat dan air. Selain itu, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi juga bersepakat memperluas Program Iyab bagi seluruh kloter.

Program ini membuat proses keimigrasian di Arab Saudi saat akan kembali ke Indonesia, menjadi lebih mudah. Jamaah haji tak perlu mengantre untuk melakukan perekaman biometrik, sidik jari, dan lainnya ketika akan meninggalkan bandara Jeddah atau Madinah ke Tanah Air.

Pada kesempatan itu, dibahas juga perihal penempatan jamaah di Armina berdasarkan zonasi dan sarana transportasi jamaah di Mina. "Kami mengusulkan agar tersedia layanan transportasi pergi pulang dari kawasan perluasan Mina ke Jamarat," kata Sri Ilham. (Teras.id)

Berita Terbaru