Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Fakfak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Staf Khusus Milenial Bahas Daya Saing UKM dengan Teten Masduki

  • Oleh Tempo.co
  • 04 Desember 2019 - 11:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama lima Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo atau gugus muda membahas mengenai pengembangan produk UMKM ke depan agar memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Teten menerima kunjungan lima Staf Khusus Milenial yaitu Putri Indahsari Tanjung, Aminuddin Ma'ruf, Adamas Belva Syah Devara, Angkie Yudistia, dan Andi Taufan Garuda Putra, di kantornya, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

"Sebelumnya kami rapat terbatas dengan Presiden fokus membahas membangun ekonomi UMKM di Indonesia. Oleh karena itu, hari ini kami bertemu Menteri Koperasi dan UKM untuk mengetahui gambaran besar yang akan dilakukan Kemenkop dan UKM ke depan. Sehingga, kami bisa mengakselerasi dan memastikan bisa mendelivered program-program pengembangan UMKM yang ada,” ungkap Andi Taufan.

Andi Taufan memastikan pihaknya akan melakukan rebranding dan akan benar-benar fokus di segmen UMKM.


“Kami akan memetakan usaha-usaha mikro, baik yang ada di pedesaan maupun perkotaan. Begitu juga akan memetakan usaha kecil dan menengah, khususnya yang dijalankan oleh kalangan anak muda,” ucap lulusan Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat itu.

Selain itu, lanjut Andi Taufan, ia juga akan memetakan usaha menengah yang memiliki produk berkualitas pasar ekspor.

"Kami akan susun target dan strateginya seperti apa dari masing-masing level usaha tersebut,” kata dia.

Apalagi, diakui Andi Taufan, dalam pertemuan itu, Menkop dan UKM berkeinginan memperkuat produk ekspor dan meminimalkan produk impor. "Untuk yang produk ekspor, kita memiliki beberapa produk unggulan, seperti udang, tuna, dan kepiting. Itu yang akan kita perkuat,” kata Andi Taufan.

Andi Taufan mengakui, dia bersama teman-teman Staf Khusus Presiden lainnya akan membantu secara pemikiran untuk hal-hal strategis seperti itu.

“Tujuannya, agar bisa ada program quick wins untuk memperkuat dan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor produk dari luar. Contoh mudahnya, masa untuk cangkul saja kita harus impor,” kata Andi Taufan.

Berita Terbaru