Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur Bagikan Stiker Anti Korupsi

  • Oleh Naco
  • 09 Desember 2019 - 11:32 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur, Hartono, membagikan stiker anti korupsi dan menempelkan pada kendaraan yang melintas di Jalan A Yani Sampit, pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2019, Senin, 9 Desember 2019.

Hartono menyebutkan, dalam amanat Jaksa Agung Burhanuddin ST, momen penting ini merupakan saat yang baik untuk bersama melakukan introspeksi dan evaluasi, sebagai upaya mewujudkan perbaikan kualitas kerja dalam pemberantasan korupsi yang dapat memenuhi ekspektasi terciptanya Indonesia Maju, yang bersih dan bebas dari korupsi.

"Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2019 kali ini mengambil tema Bersama Melawan Korupsi, Mewujudkan Indonesia Maju," ucapnya.

Tema yang relevan untuk semakin meneguhkan kembali komitmen dan tanggung jawab bersama untuk saling bahu membahu dalam proses penegakan hukum pencegahan dan pemberantasan korupsi guna memajukan Indonesia.

Berangkat dari pemahaman bahwa korupsi merupakan musuh bersama, sehingga agenda pemberantasan korupsi harus merepresentasikan upaya yang melibatkan partisipasi semua komponen bangsa. 

Terlebih aparatur kejaksaan sebagai garda terdepan yang memiliki peran penting dan vital dalam penegakkan hukum, maka sudah sepatutnya mendorong dan menggerakkan setiap warga masyarakat dan komponen lainnya untuk menjadi bagian dari gerakan moral dalam memerangi korupsi di level manapun.

Dia melanjutkan, fenomena praktik korupsi yang melembaga dan merasuki seluruh sektor kehidupan dan dilakukan secara berulang-ulang hingga merusak sendi-sendi perekonomian, serta menghambat pembangunan nasional.

Oleh karena itu, dalam hal penanggulangan korupsi ini tidak hanya semata-mata diperlukan langkah-langkah pemberantasan yang bersifat sinergis, komplementer, terintegrasi, dan proporsional. Namun, orientasi penanggulangannya juga harus dapat memberikan solusi yang memberikan manfaat bagi perbaikan sistem.

Dengan demikian diperlukan upaya indentifikasi, analisa, sekaligus pemetaan yang komprehensif terhadap akar masalah dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, guna diformulasikan langkah-langkah perbaikan. Di samping diperlukannya juga upaya untuk memonitor setiap kebijakan guna melihat tingkat kerawanan akan potensi terjadinya praktik korupsi. 

Sehingga kedepannya, potensi tindak pidana korupsi dapat diantisipasi dan dicegah. Apalagi, modus operandi untuk melakukan kejahatan korupsi saat ini yang sudah sedemikian canggih, karena memanfaatkan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berita Terbaru