Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

OPM dan Hari HAM Internasional

  • Oleh Penulis Opini
  • 09 Desember 2019 - 16:36 WIB

BORNEONEWS - Peneliti LIPI, DR Andriana Elisabeth mengatakan isu Papua merdeka atau referendum Papua diprediksi akan dijadikan isu bersama di Hari HAM sedunia ada benarnya.

Sebab dalam peringatan HAM sedunia di 2018 beberapa sayap politik pendukung Papua merdeka seperti KNPB, ULMWP, Free West Papua, dan lain-lain melalui unjukrasanya berakhir ricuh dan itu memang yang selalu diharapkan oleh Benny Wenda cs, termasuk Veronica Koman Cs agar memudahkan internasionalisasi masalah Papua, walau sampai saat ini masih 'gagal total'.

OPM dan para simpatisannya sudah tidak layak untuk mempermasalahkan pelanggaran HAM di Papua, karena sudah ada komitmen kuat dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menyelesaikan masalah Papua.

Bahkan kita sebagai rakyat Indonesia yang mencintai Papua menanyakan adakah komitmen OPM untuk mempertanggung jawabkan pelanggaran HAM yang selama ini dilakukan mereka terhadap warga sipil baik dari kalangan orang asli Papua atau warga pendatang.

OPM dan pendukungnya baik di Papua maupun di luar Papua, termasuk luar negeri jangan sibuk mencari dan mempolitisasi pelanggaran HAM di Papua, karena mereka juga menjadi salah satu aktor pentingnya.

Belum lama ini beredar video tentang pelanggaran berat HAM yang dilakukan OPM. Video berdurasi 2 menit 13 detik yang isinya unjukrasa memprotes anak - anak sebagai tentara oleh OPM.

Aksi unjuk rasa dilakukan di Inggris, termasuk warga Oxford yang menolak Dewan Kota Oxford yang telah memberikan penghargaan kepada "buronan politik/political fugitives" Benny Wenda, dedengkot ULMWP yang hidup tenang dan mewah di Inggris dari manuvernya menjual isu Papua.

Beredarnya video ini salah satu bukti kuat jika OPM dan Benny Wenda cs memberlakukan praktik "maling teriak maling" di atas penderitaan, languish dan squalor yang selama ini belum terselesaikan secara tuntas di Papua.

OPM dan pendukungnya perlu melihat secara realistis menyadari isu referendum Papua sudah tidak laku lagi. Bahkan saat ini niat generasi muda Papua untuk mendalami Pancasila semakin meluas dan membesarnya.

Akhirnya bisa kita lihat pelaksanaan HUT OPM 1 Desember 2019 sepi peminatnya, termasuk walau ada unjuk rasa di Ambon dan Yogyakarta hanya diikuti segelintir pendukung. Langkah aparat penegak hukum menangkap anasir - anasir OPM dibeberapa daerah juga dapat dukungan masyarakat Papua yang cinta NKRI.

Berita Terbaru