Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lima Karakteristik ini Harus Dicermati Dunia Perbankan

  • Oleh Testi Priscilla
  • 10 Desember 2019 - 12:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Rihando mengatakan ada 5 karakteristik yang perlu dicermati dalam ekonomi global sepanjang tahun 2019 dan menjelang tahun 2020.

Hal ini disampaikan Rihando saat membacakan sambutan Gubernur Bank Indonesia dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk Sinergi, Transformasi, dan Inovasi menuju Indonesia Maju, Selasa, 10 Desember 2019.

"Ekonomi global sepanjang tahun 2019 semakin tidak ramah. Di tengah upaya untuk mendorong momentum perekonomian nasional, ekonomi global bergerak penuh ketidakpastian," kata Rihando.

Pertama, tuturnya, pertumbuhan ekonomi dunia menurun drastis pada tahun 2019, dan kemungkinan belum pulih pada 2020. Pertumbuhan ekonomi AS, Tiongkok, serta di banyak negara maju dan berkembang juga melambat.

"Bahkan sejumlah negara telah atau berisiko mengalami resesi. Perlambatan ekonomi global tersebut menekan volume perdagangan dan harga komoditas dunia semakin rendah," jelasnya.

Kedua, kebijakan moneter sendiri belum tentu selalu efektif mengatasi dampak buruk perang dagang. Penurunan suku bunga dan injeksi likuiditas di banyak negara belum mampu menyelamatkan ekonomi dunia.

"Bank sentral tidak bisa menjadi the only game in town dalammenghadapi dampak buruk perang dagang. Perlu sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional, baik melalui stimulus fiskal maupun reformasi ekonomi di sektor riil, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," bebernya 

Ketiga, lanjutnya, volatilitas arus modal asing dan nilai tukar di pasar keuangan global berlanjut. Injeksi likuiditas dan rendahnya suku bunga di negara-negara maju mendorong investor global mencari imbal hasil yang lebih menarik di negara-negara Emerging Markets. Kebijakan reformasi ekonomi perlu ditempuh termasuk kemudahan investasi dan promosi untuk menarik modal asing ke Indonesia.

"Keempat, digitalisasi ekonomi dan keuangan meningkat pesat. Teknologi digital telah merombak proses produksi dalam era industri 4.0, perdagangan ritel melalui e-commerce, hingga di bidang pendidikan, kesehatan, termasuk dunia keuangan karena pesatnya perkembangan financial technology," terang Rihando.

Kelima, teknologi digital juga mengubah perilaku manusia, baik sebagai konsumen maupun tenaga kerja yang merubah model bisnis dan upgrading skill tenaga kerja. (TESTI PRISCILLA/B-11)

Berita Terbaru