Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Asmat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Serikat Pekerja Garuda Tampik Satu Pesawat dengan Ari Askhara

  • Oleh Teras.id
  • 13 Desember 2019 - 16:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Pekerja Garuda atau Sekarga belakangan disebut-sebut terlibat dalam skandal pengangkutan Harley Davidson ilegal dari Prancis menuju Jakarta, yang dibawa bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Ari Askhara. Kabar itu muncul di media sosial, yang menunjukkan sejumlah anggota Sekarga tengah berada di kantor Airbus di Prancis.

Menanggapi isu keterlibatan itu, Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty menampik. Tomy mengatakan pihaknya tidak berada dalam satu pesawat bersama jajaran direksi perseroan saat penerbangan perdana Airbus 300-900 pada 17 November lalu.

"Kami memang ikut menjemput pesawat Airbus yang baru milik Garuda, tapi bukan dalam satu penerbangan dengan direksi. Kami ada di penerbangan penjemputan kedua," ujar Tomy saat dihubungi Tempo pada Jumat, 13 November 2019.

Tomy menjelaskan, Garuda telah mendatangkan dua unit Airbus seri A300-900. Unit pertama dijemput oleh para direksi--yang akhirnya terungkap mengangkut Harley Davidson ilegal--pada 16-17 November 2019. Sedangkan Airbus unit kedua dijemput oleh perwakilan Sekretariat Bersama atau Sekber Garuda.

Penjemputan kedua dilakukan pada 30 November dan pesawat anyar itu tiba di Jakarta pada 4 Desember 2019. Dalam penjemputan kedua, ada enam orang perwakilan Sekber yang menjemput. Dua di antaranya adalah Tomy dan Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda alias Ikagi Achmad Haeruman.

Tomy menjelaskan, Sekber yang terdiri atas Asosiasi Pilot Garuda atau APG, Sekarga, dan dan Ikagi sebelumnya pun tidak tahu-menahu soal adanya kargo gelap yang dibawa direksi. Ia bahkan menyatakan kelompoknya mendorong aparat hukum untuk menyelesaikan kasus itu.

Ihwal kedekatan Sekarga dengan manajemen pada masa kepemimpinan Ari Askhara, Tomy menganggapnya wajar. "Karena manajemen adalah mitra kami," ujarnya.

Saat ini ada dua kubu serikat pekerja di tubuh Garuda Indonesia. Serikat pertama yang di antaranya beranggotakan Tomy terdaftar dalam Kementerian Ketenagakerjaan sebagai ikatan karyawan perseroan. Sedangkan serikat lainnya adalah kubu yang berseberangan. Serikat versi kedua dipimpin oleh Zaenal Muttaqin. Serikat ini merupakan organisasi massa atau ormas karyawan yang tercatat di Kementerian Hukum dan HAM.

Kedua kubu berbeda pandangan soal kepemimpinan Ari Askhara. Serikat kubu Tomy menyatakan di era kepemimpinan Ari kondisi Garuda Indonesia membaik, saham Garuda terus meroket, dan kesejahteraan meningkat. Sementara itu, serikat kubu Zainal justru memandang Ari mengeluarkan banyak kebijakan yang merugikan karyawan dan penumpang, seperti memecat tanpa dasar yang jelas. (teras.id)

Berita Terbaru